Ibu-ibu Dasawisma dan anak-anak menjadi sasaran utama dalam program edukasi dan praktik pembuatan ecobrick. Kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi kepada ibu-ibu Dasawisma yang melibatkan 15 orang dari RT 3 dan 9 orang dari RT 1 dan RT 2, pada hari Minggu, (18/8/24), dari pukul 15.30 hingga 17.00. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai konsep ecobrick, manfaatnya, serta langkah-langkah pembuatannya. Dalam sesi ini, ibu-ibu Dasawisma diajak untuk berdiskusi mengenai pentingnya pengurangan sampah plastik di rumah tangga dan bagaimana mengubah sampah tersebut menjadi sesuatu yang lebih berguna dan tidak merusak lingkungan.
Antusiasme ibu-ibu Dasawisma dalam mengelola sampah plastik sangat tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan. Ibu Wati, misalnya, penasaran, "Apakah semua jenis sampah bisa dijadikan ecobrick?" Pertanyaan ini menunjukkan keinginan mereka untuk benar-benar memahami konsep ecobrick. Tim KKN menjelaskan bahwa hanya sampah plastik dan botol plastik yang bisa digunakan. Lebih dari itu, para ibu juga peduli dengan dampak jangka panjangnya, bertanya tentang manfaat ecobrick bagi lingkungan. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga langsung mempraktikkan cara membuat ecobrick, mengisi botol-botol plastik dengan sampah yang telah dipilah. Setiap botol yang terisi padat menjadi seperti 'batu bata' yang bisa digunakan untuk membuat berbagai barang, seperti tempat sampah. Partisipasi aktif dan pertanyaan mendalam mereka membuktikan komitmen mereka untuk mencari solusi nyata bagi masalah sampah plastik di lingkungan sekitar.
Bagian kedua dari program ini melibatkan produksi ecobrick bersama anak-anak di Padukuhan Playen 1. Berbeda dengan sesi sosialisasi yang terjadwal untuk ibu-ibu Dasawisma, kegiatan pembuatan ecobrick bersama anak-anak dilakukan dengan jadwal yang lebih fleksibel. Aktivitas ini diadakan setiap kali anak-anak datang bermain atau berkunjung ke posko KKN. Dalam suasana yang menyenangkan dan santai, anak-anak belajar cara membuat ecobrick sembari bersenang-senang. Kami bersama anak-anak mengumpulkan sampah plastik ringan seperti bungkus makanan, kantong plastik, dan sedotan dari rumah kerumah, kemudian memasukkannya ke dalam botol plastik bekas, yang sebelumnya sudah dicuci bersih dan dikeringkan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah, tetapi juga membuat mereka merasa terlibat dalam upaya melestarikan lingkungan.
Program "Sampah Plastik? No Way! Playen 1 Pilih Ecobrick!" diharapkan menjadi langkah nyata dalam mengurangi sampah plastik di lingkungan. Dengan melibatkan ibu-ibu Dasawisma dan anak-anak secara aktif, program ini tidak hanya memberikan edukasi tetapi juga menanamkan nilai dan kebiasaan peduli lingkungan yang berkelanjutan dalam masyarakat. Ecobrick yang diproduksi melalui program ini akan dibentuk menjadi tempat sampah, yang nantinya akan digunakan untuk memisahkan sampah organik dan anorganik.
Hasil akhir dari produksi ecobrick, yaitu tempat sampah, akan diserahkan pada hari Rabu, (11/9/24), melalui perwakilan Bapak Dukuh Playen 1 (Suharjono) dan akan ditempatkan di Masjid Al-Islam. Dengan demikian, ecobrick ini akan dimanfaatkan secara praktis di fasilitas umum untuk mendukung pengelolaan sampah di komunitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI