Mohon tunggu...
Dwi Basuki Rahmat
Dwi Basuki Rahmat Mohon Tunggu... -

Saya seorang pendidik, yang senantiasa belajar menjadi murid yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tontonan

2 Juli 2015   22:59 Diperbarui: 2 Juli 2015   23:18 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TONTONAN.......

1. Tanggal 15/12/2014, Kompas.com pada segmen Regional, menayangkan berita dengan judul "Bangkai-bangkai Motor Milik Korban Longsor Jadi Tontonan Warga".
Kita perhatikan kata TONTONAN.

2. Tanggal 15/12/2014, news.metrotvnews.com juga menayangkan berita dengan judul, "Belasan Motor Korban Longsor Jadi Tontonan Warga".
Sekali lagi, kita perhatikan judul tersebut juga menggunakan kata TONTONAN.

3. Kamis, 2 Juli 2015 | 22:21 WIB, situs beritahttp://www.galamedianews.com, menurunkan artikel dengan judul "Lokasi Bencana Longsor Jadi Tontonan Warga".
Sekali lagi, judulnya menggunakan kata TONTONAN.

Bagaimana mungkin sebuah berita musibah penggunaan pilihan katanya adalah "TONTONAN".
Tontonan menurut definisi http://kamusbahasaindonesia.org/ adalah [n] pertunjukan (gambar hidup, wayang orang, dsb); yg ditonton: akrobat itu merupakan ~ yg menyenangkan.
Jadi kata TONTONAN memuat unsur hal-hal yang menyenangkan karena adanya pertunjukan.
Akal nalar saya tidak sanggup menjelaskan ketika sebuah musibah justru didefinisikan dengan pilihan kata TONTONAN. Tentu dalam musibah tidak ada orang yang sedikitpun menyajikan pertunjukan, apalagi pertunjukan tersebut sampai membuat orang yang datang menjadi senang. Dalam musibah selalu duka dan kesedihan.  

Bisa jadi bahasa media memang begitu, namun rasanya untuk sebuah musibah, mediapun saya kira juga tidak akan sebegitu juga pilihan katanya. Ngono yo ngono, ning ojo ngono. (Begitu ya begitu, tetapi janganlah juga terlalu begitu)

Harusnya dengan kata apa?

Gimana jika kata TONTONAN kita ganti dengan pilihan kata PERHATIAN. Jadi judul berita "Lokasi Bencana Longsor Jadi TONTONAN Warga", sebaiknya diganti dengan judul ""Lokasi Bencana Longsor Jadi PERHATIAN Warga".

Mengapa bisa begitu?
Karena kata PERHATIAN berarti "hal memperhatikan; apa yg diperhatikan; minat". Artinya seseorang yang datang ke lokasi bencana bukan bermaksud untuk MENONTON, melainkan memberi PERHATIAN dengan HATInya.
Perhatian, didalamnya memuat pula nilai empati, ketulusan, dan keHATI-HATIan.

Jadi, kalau ada seseorang yang justru ber-SELFIE RIA ditengah duka korban jatuh dan terbakarnya pesawat HERCULES, barangkali perlu dilihat pada konsep pemahaman awalnya.
Jangan-jangan mereka datang ke lokasi bukan untuk memberi PERHATIAN pada korban, melainkan memang benar-benar untuk MENONTON. Rasanya menjadi sungguh ironis dan tragis, "MENONTON orang yang sedang tertimpa musibah".

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun