Mohon tunggu...
Dwi ayu wulandari
Dwi ayu wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Uin gusdur

Saya Dwi Ayu Wulandari mahasiswa semester 3 di kampus uin gusdur pekalongan, saya kuliah di fakultas ekonomi dan bisnis islam prodi ekonomi syariah. Hobi saya menari.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

TABUNGAN VS INVESTASI: mana yang harus diprioritaskan??

12 Desember 2024   20:39 Diperbarui: 12 Desember 2024   21:26 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu masalah terbesar dalam kehidupan kontemporer adalah mengelola keuangan pribadi. Banyak orang mencari cara terbaik untuk menyimpan uang untuk kebutuhan saat ini dan di masa depan. Investasi dan tabungan adalah dua opsi utama yang sering dibandingkan. Meskipun masing-masing memiliki tujuan, risiko, dan keuntungan yang berbeda, keduanya memainkan peran penting dalam keuangan dalam menciptakan stabilitas dan pertumbuhan keuangan individu atau keluarga. Namun, muncul pertanyaan mendasar: investasi atau tabungan harus diprioritaskan?

Tujuan keuangan, situasi ekonomi, dan tingkat toleransi risiko seseorang sering kali menentukan pilihan ini. Sementara investasi menawarkan kemungkinan imbal hasil yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Beberapa orang mungkin tidak tertarik berinvestasi Sedangkan tabungan memberikan perlindungan dan kemudahan akses ke dana darurat. Dalam artikel ini, saya akan membahas perbedaan mendasar antara tabungan dan investasi, serta manfaat masing-masing. Saya juga akan memberi saran untuk menentukan prioritas apa yang harus dilakukan berdasarkan kebutuhan dan tujuan keuangan.

Apa itu tabungan?
Tabungan menurut Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 adalah “Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.” Menurut (Taswan, 2010) Tabungan adalah simpanan masyarakat atau pihak lain yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak bisa ditarik dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau yang dipersamakan dengan itu.

Langkah pertama menuju keuangan yang sehat adalah membangun tabungan. Rekening tabungan memberikan keamanan dan likuiditas. Untuk kebutuhan mendesak atau keadaan darurat seperti biaya medis, perbaikan rumah, atau kehilangan pekerjaan, tabungan sangat berguna. Tabungan juga menjadi tempat yang bagus untuk mengumpulkan dana sebelum digunakan untuk hal-hal lain seperti investasi atau pembelian besar.

Tabungan memiliki banyak keuntungan besar. Pertama dan terpenting, mudah diakses. Kedua, tidak ada risiko yang signifikan karena uang yang ditabung di bank dapat dengan mudah diakses kapan saja melalui ATM atau aplikasi perbankan. Berbeda dengan aset investasi yang nilainya dapat berubah-ubah, uang di tabungan tidak akan kehilangan banyak nilai dalam waktu singkat.

Namun, kelemahan utama tabungan adalah imbal hasil yang rendah. Jika tidak menggunakan strategi yang tepat, nilai uang di tabungan akan cenderung berkurang dalam jangka panjang. Ini karena, misalnya, inflasi tahunan rata-rata di Indonesia sekitar 2-3%. Sementara bunga tabungan sering kali hanya sekitar 1%. Ini berarti daya beli uang akan berkurang dalam jangka panjang.

Apa itu investasi?
Investasi adalah jenis penanaman modal yang dilakukan oleh individu atau badan hukum dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan nilai modal mereka, yang dapat berupa uang tunai, keahlian, hak atas kekayaan intelektual, atau peralatan. Tujuan utama dari investasi adalah untuk memperoleh keuntungan di masa depan. Pengertian Investasi menurut Inayah (2020) “investasi merupakan sebuah bentuk kesepakatan untuk menyimpan harta atau dana dengan harapan meraih keuntungan di masa mendatang.”

Investasi menawarkan kesempatan untuk menambah kekayaan melalui peningkatan nilai aset. Dengan berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, reksa dana, atau properti, investasi dapat memberikan imbal hasil yang jauh lebih tinggi daripada tabungan. Investasi cocok untuk tujuan jangka panjang, seperti pensiun, sekolah anak, atau membeli properti. Potensi imbal hasil adalah keuntungan utama investasi. Investasi dalam aset investasi seperti saham dapat memberikan return tahunan rata-rata tujuh hingga sepuluh persen dalam jangka panjang. Selain itu, investasi memungkinkan uang Anda untuk "bekerja" untuk Anda melalui mekanisme bunga berbunga atau capital gain.

Meskipun demikian, investasi tidak bebas dari risiko. Kerugian dapat disebabkan oleh fluktuasi pasar, ketidakpastian ekonomi, dan kurangnya pengetahuan. Sebagai contoh, kebijakan pemerintah atau krisis ekonomi dapat menyebabkan nilai saham turun drastis dalam waktu singkat. Akibatnya, investasi membutuhkan pemahaman, perencanaan, dan toleransi risiko. Tidak semua orang siap untuk mengalami perubahan seperti ini, terutama mereka yang tidak memiliki dana darurat yang cukup.

Mengapa harus berinvestasi?
Banyak masyarakat yang belum tahu apa itu berinvestasi. Mereka belum mulai berinvestasi karena satu alasan sederhana, yaitu kenapa harus berinvestasi?. Padahal investasi sangat diperlukan untuk kesejahteraan di masa mendatang. Di Jaman sekarang uang 10 jt belum tentu nilainya sama di tahun mendatang. Mengapa demikian? Karena setiap tahunya nilai uang selalu akan turun dan itu merupakan kepastian yang tidak bisa kita pungkiri. Itulah mengapa kita harus mulai berinvestasi. Investasi berarti mengorbankan sebagian harta yang kita konsumsi hari ini dengan harapan dan maksud bisa menghasilkan lebih banyak lagi di masa mendatang. Berbeda dengan tabungan, apabila kita menyimpan uang di celengan saat 5 tahun kemudian celengan itu dibongkar maka hasil dari tabungan yang kita simpan nominalnya akan tetap sama tidak ada tambahan apapun. Olehkarena itu kita harus belajar cara menyimpan uang ditempat lain. Supaya uang yang kita simpan setelah 5 tahun kedepan nominalnya terus bertambah.

Ada banyak cara untuk menyimpan uang. Diantaranya celengan ayam, bank, deposito, obligasi, reksadana, dan saham. Berikut penjelasan dari masing-masing tempat menyimpan uang :
a. Celengan Ayam
Celengan ayam yaitu bentuk menyimpan uang yang dilakukan dengan cara menyisihkan uang ke dalam celengan ayam. Uang yang kita simpan di celengan ayam hampir pasti jumlahnya tidak akan bertambah setelah 5 tahun kedepan atau bisa kita sebut bunganya 0% dalam setahun. Celengan ayam ini tidak termasuk investasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun