Setiap pergantian Mentri Pendidikan di Indonesia, tentu tidak jarang bagi kita mendengar kata "Mentri baru, Kurikulum baru". Yang mana, kata ini menjadi kata yang selalu terucap di tengah-tengah kalangan masyarakat setelah proses pelantikan Mentri Pendidikan diresmikan.
Mentri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) periode 2024-2029. Abdul Mu'ti resmi dilantik pada Senin, 21 Oktober 2024 di Istana Negara, Jakarta.
Abdul Mu'ti, sudah mempersiapkan ide barunya untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia. Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa, untuk kedepannya pendidikan di Indonesia masih banyak yang harus dikaji ulang serta disesuaikan dengan keadaan pendidikan di Indonesia saat ini.
Sementara itu, bagaimana dengan kurikulum merdeka, apakah akan digantikan dengan kurikulum yang baru?
Hingga saat ini, Mendikdasmen beserta pihaknya masih terus mengkaji ulang tentang kurikulum apa yang cocok untuk di terapkan di Indonesia. Selain itu, pihaknya mengaku belum ada keputusan yang pasti mengenai pergantian kurikulum ini, apakah kurikulum merdeka akan digantikan atau tetap diteruskan.
Mendikdasmen sempat menyampaikan sebuah gagasan tentang Deep Learning, yang saat ini sedang hangat dibicarakan. Tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa Deep Learning ini merupakan kurikulum baru, yang nantinya akan menggantikan kurikulum merdeka.
"Deep Learning itu bukanlah sebuah kurikulum, melainkan sebuah pendekatan belajar" kata Abdul Mu'ti, seperti dilaporkan Antaranews, Sabtu, 9 November 2024.
Abdul Mu'ti juga menyampaikan bahwa, pihaknya tidak hanya mengkaji tentang kurikulum saja, tetapi juga akan mengkaji ulang mengenai pelaksanaan ujian nasional dan sistem zonasi di dalam proses penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Apa Itu Deep Learning?
Di Indonesia, Deep Learning dikenal sebagai pembelajaran yang mendalam. Deep Learning bukan merupakan sebuah kurikulum, melainkan sebuah metode pendekatan  yang digunakan dalam suatu pembelajaran dan berfokus pada pengalaman belajar seorang siswa yang lebih bermakna serta mendalam.
Dengan demikian, maka Deep Learning ini tidaklah cocok jika dikatakan sebagai sebuah kurikulum, yang akan menggantikan kurikulum lama. Karena Deep Learning ini merupakan suatu metode pendekatan didalam proses pembelajaran yang nantinya dapat diterapkan didalam sebuah kurikulum.