Untuk tes praktik, pihak kepolisian memperbolehkan kita menggunakan kendaraan pribadi. Akan tetapi jika kendaraan pribadi tidak sesuai dengan jenis kendaraan yang dimiliki oleh pihak kepolisian, yaitu APV/Avanza, maka akan dites terakhir. Karena medan tes akan disesuaikan kembali.Â
Untuk tes praktik ini, sebelum dimulai, petugas akan menginformasikan apa saja yang boleh dan tidak diperbolehkan selama tes berlangsung, begitupun medan yang akan dilalui.
Secara keseluruhan, ada 4 tahap tes praktik. Yang pertama adalah zig-zag dengan maju dan mundur. Kedua adalah parkir paralel, masuk dan keluar. Ketiga adalah parkir seri, masuk dan keluar. Keempat adalah tanjakan dan turunan.Â
Sekilas tidak ada yang aneh dalam tes praktik ini, hanya saja yang harus dipersiapkan adalah mental. Karena biasanya kebanyakan orang grogi ketika akan melakukan tes tersebut, dan akhirnya gagal.Â
Dan kunci untuk melewati tes praktik ini adalah kaca spion. Perhatikan dengan betul kaca spion kanan dan kiri, karena itu akan menjadi patokan ketika akan melakukan zig-zag, atau melakukan parkir paralel dan seri.
Ketika kita sudah berhasil menyelesaikan tes, petugas akan memberikan surat keterangan lulus praktek, dan menginformasikan untuk mengambil SIM di gedung utama Satpas.Â
Sebelum kita mengambil SIM, petugas menginformasikan dulu untuk melakukan pembayaran dengan nominal uang sebesar 120ribu rupiah yang dapat dilakukan di konter BRI yang berada di dalam gedung Satpas. Pembayaran sendiri bisa menggunakan kartu ATM BRI atau membayar dengan menggunakan uang cash.Â
Setelah membayar kemudian petugas mempersilahkan masuk untuk memberikan bukti pembayaran di tempat yang sama ketika kita melakukan photo dan scan sidik jari. Lalu kita disuruh untuk menunggu untuk diproses pencetakan, dan akhirnya nama kita dipanggil untuk diberikan SIM A yang telah selesai dicetak.
Bagaimana? Cukup mudah kan? Untuk prosesnya sendiri, jika lancar hanya memakan waktu 2 hari, dikarenakan tes praktik tidak bisa dilakukan di hari yang sama. Dan untuk biaya, jika ditotal, hanya menghabiskan uang sebesar 195ribu rupiah.Â
Dengan rincian 25ribu untuk tes psikologi, 50ribu untuk tes kesehatan, dan 120ribu untuk pembuatan SIM. Harga tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan harga yang dipatok para calo untuk menembak SIM di angka 600ribuan.