Bagi yang profesional, koleksi karya itu menjadi modal untuk menghasilkan tulisan yang bisa dikomersialkan dijadikan modal untuk menulis dan berbagi pengalaman lewat, seminar, webinar dan kursus penulisan.
Kematangan, pengalaman dan jam terbang penulis bisa mengantarkan penulis untuk bisa menajamkan intuisi, naluri penulis bergerak menghasilkan karya karya yang mampu menembus ruang dan waktu, karya yang bisa memahami bahasa bathin pembacanya. Intuisi penulis mampu memahami tren masa depan, sehingga ketika sebuah tulisan ditulis tetap bisa dirasakan dan dikorelasikan di masa depan.
Intuisi dan Kemampuan Mengenal Masa Depan Dalam Feeling Penulis
Seperti halnya lukisan kadang karya dan idenya bergerak mendahului zamannya. Lukisan Vincent van Gogh contohnya. Lukisan yang dihasilkan van Gogh adalah lukisan yang mendahului zaman, ia hanya bisa dipahami selang seabad kemudian. Banyak cerita-cerita yang kemudian relevan sampai saat ini. Ini dimungkinkan pada cerita-cerita yang yang ditulis oleh sufi, rasul, nabi atau penulis yang mendalami dunia transenden, filsafat, meditasi, permenungan, pengendapan pengalaman kehidupan.
Intuisi penulis, pengarang akan bergerak membaca tanda-tanda zaman. Bila penulis sudah sampai pada tahab intuisi maka ada semacam  kekuatan bathin, kekuatan alam bawah sadar yang bisa meraba sesuatu yang terjadi di masa depan meskipun dengan bahasa simbol atau sebuah ilustrasi samar yang baru bisa dipahami setelah melalui waktu lama dikemudian hari.
Tidak semua penulis beruntung sampai menapak di level tinggi. Banyak yang berguguran di jalan karena masalah ekonomi, masalah tantangan rasa bosan, putus asa karena merasa tidak menemukan apa-apa setelah lama berjuang untuk menjadi penulis. Bahkan ada yang akhirnya mengakhiri hidupnya karena sejumlah alasan, termasuk merasa gagal tidak bisa menghasilkan karya box office, diterima di penerbit mayor, atau disergap kesepian di masa tuanya.Â
Jadi apakah anda para pembaca mau tetap menjadi penulis, mendedikasikan diri menulis meskipun secara finansial belum bisa dipastikan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, bisa tetap terus mengepulkan asap dapur dan mampu menjamin masa depan keluarganya.
Biasanya penulis sukses mendapat suport dari orang-orang terdekatnya, mereka mengerti fluktuasi kehidupan penulis, mampu mengelola pendapatan tidak pasti, kecuali penulis, pengarang yang sudah terikat dengan penerbit atau publishing. Jadi apakah tertantang menjadi penulis?! Siapkan mental anda.
Jika penulis hanya sebagai healing, refreshing, untuk terapi ya tidak masalah, karena siapa tahu dari coba-coba, hanya menjadi penulis amatir akhirnya keterusan menjadi penulis profesional, siapa tahu. Salam literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H