Namun rupanya upaya itu bukannya berhasil, masyarakat yang dinamis berubah cepat. Mau dikatakan curang atau apa kenyataannya QC membuktikan kemenangan itu cukup telak. Maka bisa dikatakan unik karena tidak menyangka paslon yang agresif menyerang ternyata berakhir dengan kekalahan tragis.
Pemilu Yang Susah ditebak Polanya
Dengan kemenangan Prabowo Gibran maka setiap pemilu di Indonesia selalu susah ditebak polanya. Banyak orang mengatakan gaya tim Prabowo Gibran mengadopsi pola dari anak Ferdinand Marcos dari Philipina. Kombinasi Bongbong Marcos dan anak  Sara Duterte, yang sekarang ini katanya tengah berseteru. Kedewasaan demokrasi Indonesia tengah diuji, yang diharapkan kedewasaan demokrasi Indonesialah yang membedakan Pemilu Indonesia dengan Philipina.
Masyarakat harus lebih dewasa untuk mencegah perpecahan antar sesama bangsa. Demonstrasi, diskusi-diskusi politik di kampus diharapkan menyejukkan. Perbedaan ideologi, perbedaan sudut pandang bukan sebagai indikator perpecahan tetapi bentuk pendewasaan politik, jangan sampai mengarah ke anarkisme. Menakutkan sekali kalau sampai mendegradasi persatuan dan kesatuan yang dijalin lama oleh para pendiri bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H