Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Lunturnya Budaya dan Agresifitas Media Sosial Menjelang Pemilu

12 Februari 2024   13:37 Diperbarui: 12 Februari 2024   18:18 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oke sebagai masyarakat kita harus kritis,tidak perlu memuja calon presiden setinggi langit, tidak perlu membenci sedemikian rupa menghabiskan kuota hanya untuk mencaci maki setiap hari. 

Introspeksi saja bahwa ketika pemilu usai mari kita kembali kerja keras, menegakkan kembali budaya bicara dan adab yang tercurahkan untuk memaki paslon yang bertarung atau competitor dengan mengatakan tidak waras, plonga-plongo, bodoh,  pelanggar HAM. Budaya terhormat dan menjadi cermin bangsa dimulai dari diri sendiri.

Pemilu Bukan Unjuk Glamour dan Pesta Tetapi Perayaan Demokrasi 

Pemilu pun bukan sekedar unjuk glamour dan retorika tetapi adalah pelajaran politik yang akan diwariskan anak cucu.  Ada kesalahan masa lalu yang tidak terhapuskan dalam benar sebagian masyarakat, tetapi harus diakui manusia sekarang harus berani menatap ke depan ke nasib masa depan anak cucu.  

Era digital dan modern tidak terbendung, yang dilakukan milenial sekarang adalah membekali diri agar tidak tergusur dari persaingan global. Dan Indonesia yang mempunyai kekayaan alam berlimpah harus siap-siap untuk merasakan efek dan dampak dari kerusakan alam semesta yang dilakukan generasi sebelumnya.

 Mau tidak mau yang diandalkan adalah kemampuan manusia untuk bertahan menghadapi gejolak masa depan dan membangun benteng agar tidak tergusur budaya global yang semakin menenggelamkan budaya bangsa, yang dulu dijadikan andalan dan kebanggaan atas keragaman budaya bangsa yang mempesona. Glamour sesekali boleh asal tetap menghadirkan ciri khas bangsa Timur yang menghargai akhlak dan etika.

Sekarang kenyataannya dengan munculnya media sosial  alat komunikasi  gadget ada kekhawatiran budaya akan tergerus akibat terlalu sibuk dengan aktivitas media sosial. Semoga hanya berita hoaks, sebab banyak masyarakat yang bisa memanfaatkan media sosial untuk melestarikan seni budaya dan kearifan sosial.  Pemilu bukan unjuk pesta pora melainkan pesta demokrasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun