Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dalai Lama dan Tragedi Berita Sepotong-Sepotong

16 April 2023   06:38 Diperbarui: 16 April 2023   06:39 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudut pandang Deddy pun sebenarnya ingin mengatakan bahwa pemuka agama bisa salah, pemuka agama bisa terpeleset dalam tindakan pelecehan. Bukan atas nama agamanya namun sebagai oknum, sebagai manusia yang bisa salah.

Kesalahan dari podcast nya Deddy adalah banyak orang mempersepsikan beda dan cenderung menghakimi tanpa tahu latar belakang sejarahnya. Mereka hanya bertindak sebagai komentator, sebagai hakim, sebagai orang yang merasa beruntung mempunyai agama."hebat" yang mengajarkan untuk hidup suci. Dengan demikian berhak menghakimi dan membuat komentar yang malah menimbulkan perang, membuat suasana relasi agama menjadi panas dan itu sebenarnya tidak diharapkan oleh Deddy Corbuzier harusnya.

Jangan Lekas Percaya Berita Sepotong-Sepotong

Kasus-kasus Ahok, dan beberapa peristiwa mengerikan yang berakhir tragis dimulai dari video sepotong-sepotong. Lantas dari video tidak utuh itu lantas bisa menyimpulkan bahwa seseorang harus dihakimi dan dihukum dengan cara mereka sendiri. Padahal jika pikiran bersih, cari dulu titik permasalahannya benarkah peristiwa itu  rekayasa, cek dan ricek mengapa muncul statemen seperti itu.

Media sosial kadang lebay ketika membuat thumbnail, membuat judul clickbait, hingga akhirnya menimbulkan salah tafsir, padahal kalau dibaca dan disaksikan utuh beda antara judul dan keseluruhan berita. Namun banyak netizen lebih suka menanggapi yang permukaan saja, tanpa ingin tahu permasalahan sebenarnya.

Semoga masyarakat semakin dewasa dalam menanggapi berita viral yang beredar, tidak serta merta menghakimi namun harus bisa menjaga emosi untuk melakukan cek dan ricek. Kalau dari opini netizen lantas membuat rugi orang padahal sebenarnya yang terjadi tidaklah seperti yang digambarkan secara viral mungkin penyesalan terjadi belakangan setelah peristiwa pilu terjadi.

Berita timpang dan masih sumir harus dipahami secara utuh kalau tidak akan muncul tragedi yang akan membuat kita menyesal seumur hidup. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun