Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengulik Kata "Merdeka" dalam Kurikulum Merdeka

17 Maret 2023   14:03 Diperbarui: 17 Maret 2023   14:08 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semoga saja kurikulum merdeka bisa menjawab keresahan parapihak yang berharap pendidikan Indonesia terutama di tingkat dasar dan menengah mampu meningkatkan kualitas pembelajarannya serta mampu membentuk generasi mandiri yang mampu bersaing di tingkat global. Ke depan dunia akan menghadapi bonus demografi. Semakin ketat persaingan di usia produktif. Kalau pendidikan masih sebatas menjejalkan ilmu dan pengetahuan tetapi tidak membentuk mental, pribadi dan kemandirian serta kreatifitas maka generasi muda Indonesia akan terlibas dalam persaingan global.

Dengan kurikulum merdeka berharap ada perubahan sehingga siswa tidak lagi menjadi subyek pasif hanya menerima ilmu dan pengetahuan. Peserta didik adalah pembelajar aktif yang bisa menciptakan tren, mengembangkan bakat sampai menemukan diri sendiri yang bisa mengubah paradigma lama sebagai siswa yang hanya menerima dan menghapal ilmu. Guru kini sebatas fasilitator yang terus mendorong mereka untuk bisa belajar mandiri, menciptakan suasana merdeka, kebebasan dalam belajar dan memilih pelajaran yang mereka minati.

Esensi kurikulum merdeka  lebih menekankan bakat dan minat dan aspirasi peserta didik menetapkan prioritas dan cara, ritme belajar yang adaptif atau baru. Sejalan dengan kemandirian siswa dan kesiapan generasi muda dalam persaingan global yang menuntut untuk bisa menampilkan kreativitas, minat khusus sesuai bakat pada peserta didik.

Catatan Kritis Kurikulum Merdeka

Untuk menelaah kurikulum merdeka, guru perlu kembali mengurai makna merdeka. Merdeka dari sudut mana? Dari sudut pandang guru akan menjadi beban jika ternyata kurikulum baru semakin menambah beban administrasi, semakin banyak pernik-pernik yang diurus, sementara tanggungjawab pada kurikulum baru bukan semakin ringan tetapi malah semakin kompleks.

Semoga saja kurikulum merdeka belajar juga memberi kesempatan guru lebih merdeka dalam mengeksplorasi kemampuan guru, memberi kesempatan guru untuk kreatif menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, sehingga tujuan kurikulum merdeka belajar menemukan manfaatnya untuk masa depan generasi muda bangsa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun