Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Privilege Anak "Positif" Tergantung Peran Orangtua dan Lingkungan

12 Maret 2023   06:47 Diperbarui: 14 Maret 2023   08:52 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keluarga| Dok Freepik via parapuan.com

Itu hanya salah satu kasus dari ribuan kasus yang pernah penulis dengar atau alami saat menemukan banyak karakter anak. Umumnya anak-anak orang kaya yang sibuk dan tidak sempat mengajari anak di rumah tentang karakter, hanya dijejali oleh ambisi orangtua agar anaknya pintar, cerdas, dan berprestasi malah muncul banyak masalah. Dari masalah psikologi, masalah tingkah laku dan privilege anak yang berlebihan yang susah disentuh.

Mereka yang sibuk bekerja dan hanya mengandalkan pembantu atau baby sitternya untuk mendampingi anaknya umumnya banyak masalah terutama keanehan tingkah laku entah introvert maupun ekstrovert. 

Bila kurang perhatian di rumah banyak anak yang berusaha mencari perhatian di sekolah. Ia berusaha melakukan pendekatan kepada guru untuk menggantikan sosok orangtua di sekolah. 

Yang introvert hadir karena tekanan psikis, orangtua yang protektif dan juga mereka yang mengalami sedihnya ditinggal orangtua sejak kecil karena cerai ataupun orangtuanya sudah meninggal sejak kecil.

Ketidakpercayaan diri anak lebih karena kurangnya dukungan orang-orang terdekat terutama orangtua. Orangtua mereka sibuk, pejabat, artis ataupun pemuka agama bahkan guru yang sangat kurang dalam mendampingi anak dalam kesehariannya di rumah. 

Bentuk-bentuk penyimpangan tingkah laku pasti butuh perhatian lebih. Sekolah berusaha mendampingi anak, bimbingan konseling siap sedia menampung keluhan dan curhat anak, namun ada keterbatasan. 

Perjumpaan anak dengan guru terbatas, hanya di lingkup sekolah, kalau sudah di luar sekolah entah, di rumah entah di tempat les sudah pasti guru dan lembaga sekolah tidak bisa memantaunya. Itu sudah diluar kewenangan sekolah.

Sekolah dan Tong Sampah Kesalahan

Seringkali sekolah menjadi tong sampah kesalahan bagi kelakuan anak yang aneh atau menyimpang, padahal salah satu faktor kenapa anak mempunyai tingkah laku aneh karena pola pendampingan dan pendidikan di rumah yang salah.

Anak-anak orang kaya dan sibuk dengan pekerjaannya kalau disurvei memegang rekor terbanyak sumbangan masalah di sekolah. Rupanya privilege anak sangat besar hingga bisa mendikte sekolah karena merasa ia punya kuasa, berasal dari kalangan tajir melintir yang bisa mengubah apapun dengan kuasa uang. 

Anak-anak pejabat yang sering disebut OKB (Orang Kaya Baru) seringkali mengalami shock cultural kaget dengan perubahan kehidupan hingga ia merasa mempunyai hak istimewa untuk mendapatkan perhatian lebih.

Namun bukan berarti anak orang biasa juga tidak bermasalah. Seringkali karena keminderannya membuat anak terasing dari lingkungannya. Pengaruh pergaulan membuat ada jarak antara anak kalangan biasa atau sebutlah miskin dengan anak-anak orang kaya. Rasa minder membuat anak menjadi kuper, lebih banyak menyendiri dan kurang greget dalam belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun