Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kecewa pada Kompasianival 2022, Kebuntuan Menulis dan Introspeksi Diri

5 Desember 2022   13:33 Diperbarui: 5 Desember 2022   13:35 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mari tetap menulis, mari tetap bersemangat merangkai kata, kalian berlari, aku terus melangkah, kalian terus mencari celah barangkali dari kegesitan menulis akan memberikan banyak jalan menuju hal yang dicita-citakan selama itu. Sah-sah juga bagi yang hanya ingin bersenang-senang, hanya ingin melampiaskan gundah, hanya ingin memberikan terapi bagi jiwa yang kesepian.

Penulis dan Takdir Tulisan

Semua penulis mempunyai takdirnya sendiri, suatu saat siapapun yang tekun dan pantang menyerah akan menemukan dirinya sendiri. Menemukan yang selama ini diidam-idamkan hampir semua penulis. Penghargaan, pengakuan, jalan yang meyakinkan bahwa yang selama ini ditekuni dilewati dengan bercampur rasa, ada sedih, kecewa, marah, kesal, capek, cemburu, akhirnya membuahkan hasil.

Yang masih kecewa  dan tengah mempertimbangkan untuk berhenti menulis. Stop! Tidak perlu cengeng karena hari ini belum mendapatkan apa yang kamu mau masih perjalanan yang bisa ditempuh, masih banyak hal yang bisa dipecahkan. Suatu saat lewat buah-buah kesabaran, usaha itu akan membawa hasil. Orang akan melihat ketekunanmu, bukan membahas keluhan-keluhanmu. Kalau masalah mengeluh akupun pernah dan sampai saat ini tanpa kalian ketahuan dibalik kata-kata yang tertulis di sidang pembaca, ada rasa kecewa mendalam. 

Tetapi apakah dengan mengeluh akan memperbaiki keadaan. Tidak, yang ada hanya merunyamkan hati dan membuat semangat mengendor, dan akhirnya lama-lama meninggalkan kebiasaan yang sudah ditekuni lama. Oke Mari tetap dengarkan bisikan hati nurani, apapun dalam kebimbangan, dan kekecewaan nurani akan membisiki kalian nilai nilai kehidupan yang baik, bukan suara-suara iblis yang hanya akan menjerumuskanmu meskipun tawaran itu tampaknya menjanjikan, namun terkadang hanya kamuflase.

Kebuntuan menulis, itu hanya sebentuk kemalasan, karena belum saja mendorong niatmu untuk mengikuti irama jarimu, sekali jarimu bergerak apapun harus diwujudkan. Karena  tidak perlu lagi menuruti kemalasan hanya karena alasan yang dibuat-buat. Baiklah mari bangun dan bangkit lagi. Menulis itu repetisi yang menyenangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun