Dianggapnya institusi sekolah bisa menangani semua hal, bisa membentuk dan memberi ruang nyaman bagi anak didik. Semua beban menjadi tanggung jawab sekolah dan guru. Padahal pendidikan di rumah, pendampingan orang tua yang memberikan keleluasaan belajar bagi anak didik tidak kalah pentingnya.
Kadang orang tua menganggap dengan disekolahkan di tempat favorit maka anaknya bisa menjadi lebih baik. Setelah itu orang tua tidak peduli lagi bagaimana perkembangan anak di rumah, bagaimana perilakunya.Â
Ketika anak berulah di sekolah mereka menuduh sekolahlah yang bertanggung jawab atas tingkah anak didiknya yang berulah.
Penugasan atau PR bagi siswa merupakan salah satu wujud tanggung jawab anak. Keterbatasan waktu di sekolah membuat anak didik diberi tugas tambahan di rumah untuk menyelesaikan tugasnya di luar jam belajar formal.Â
Di rumah, orangtua dan lingkunganlah pendidik utamanya. Jadi orang tua tetap harus memberi perhatian dan memotivasi anak untuk mengerjakan tugas-tugas dari sekolah.Â
Penulis yakin dengan disiplin yang baik apapun tugasnya bisa diselesaikan, karena tidak mungkin guru memberi tugas di luar batas kemampuan anak, kalaupun ada itu hanya ulah oknum tertentu.
Jadi bijak saja menyikapi tentang adanya PR bagi anak didik. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H