Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kreatif Itu Milikmu Anak Muda, Maka "Bangunlah"

28 Oktober 2022   12:43 Diperbarui: 28 Oktober 2022   12:48 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar accurate.id

Kalau menyangsikan anak muda, rasanya kami yang sudah berumur cukup berdosa. Sebab ditangan merekalah harapan terhadap kemajuan bangsa diletakkan. Sekarang di era digital yang tua legowo mempersilahkan yang muda melakukan hal-hal kreatif yang mempercepat pekerjaan dengan aplikasi, software, dan berbagai perangkat lunak maupun keras.

Kreatif Itu Andalan Anak Muda

Kreatif itu milikmu anak muda, sebab ide pemikiranmu masih segar, masih bisa terjangkau tenaga dan kecepatan pikiranmu menangkap kebaruan atau novelty. Yang tua saat ini mungkin hanya menang pengalaman, menang sabar dan wise dalam menghadapi ujian terutama ujian kehidupan. Kalau mengandalkan ingatan dan kreatifitas terus  yang usianya semakin manula akan kalah jauh. Beda dengan kalian anak muda yang bisa menciptakan trik cantik dan cepat bagaimana bisa memasarkan produk tanpa harus berkeringat di lapangan, cukup menciptakan aplikasi di media digital, kemudian menggerakkan hanya lewat layar komputer.

Berbagai desain, animasi bisa dibuat tanpa harus berpindah tempat, negara dan ruang. Cukup dibantu camilan dan suasana nyaman yang tercipta, kadang dengan rebahan, kadang bisa duduk lama di pojok kafe, atau malah digerakkan lewat bus yang diciptakan sebagai rumah bergerak.

Out of the box begitulah sedikit perbendaharaan kata bahasa Inggris saya yang masih belepotan. Namun yang sedikit bisa disombongkan saat ini adalah konsistensi menulis. Dan pengalaman menyesap sari-sari kehidupan yang kadang menyenangkan, menyedihkan, membahagiakan dan juga mengesalkan.

Mungkin saja anak muda sekarang kurang sabar, kurang tangguh (semoga saja salah), kurang mau berkeringat, memilih pekerjaan yang cenderung menyenangkan, tidak  butuh banyak gerak. Tapi dari hasil teknologi saat ini, saya yakin semua itu adalah pekerjaan kalian kaum muda.

Kafe-kafe, resto-resto milenial dengan interior menarik, munculnya mural, graffiti, dan juga kafe-kafe dengan suguhan musik live dan tempat nongkrong siapa lagi kalau bukan kalian yang merancangnya. Jadi sebetulnya tidak perlu pesimis.

Bahkan banyak walikota, bupati muda memberi sentuhan segar pada pemerintahan sehingga banyak terobosan kreatif yang membuat investor lokal maupun luar negeri tertarik berinvestasi. Inilah sekarang yang menjadi passion orang muda. Kalau dibandingkan dengan pemuda 94 tahun lalu apa bedanya. Bedanya pada suasana. Dulu suasana tertekan, terjajah, dan disepelekan membuat pemuda seperti Soekarno harus memeras otak. Dengan teknologi yang masih sangat sederhana, mereka membuat tulisan-tulisan yang membangkitkan semangat perjuangan. Menyadarkan bagaimana setiap pemuda dari berbagai pelosok tanah air bersatu. Jong Sumatranen bond, Jong Islamieten Bond, Celebes, Jong Ambon dan berbagai elemen muda dari berbagai organisasi.

Mereka mulai sadar dengan komunikasi yang sungguh sederhana dengan koran-koran yang masih dicetak manual, dan disebarkan pula lewat jalur-jalur darat dan kapal api, mungkin terbantu dengan adanya radio sederhana, yang bisa mempercepat informasi. Karena keterbatasan teknologi pemuda 94  tahu lalu tentu lebih memutar otak, bergerak dari daerah ke daerah, mempunyai fisik yang tangguh agar bisa menempuh perjalanan panjang.

Orang muda, mempunyai stamina yang jauh lebih tangguh, yang tua tenaga fisiknya semakin berkurang, yang dipikirkan semakin kompleks, memori otaknya sudah semakin penuh dan melambat. Mau tidak mau yang mudalah yang berkarya terutama yang mempunyai dimensi butuh kecepatan tinggi untuk menyelesaikan tugas atau proyek.

Bangun Pemuda pemudi Indonesia,

Tangan bajumu singsingkan  untuk negara

Masa yang akan datang kewajibanmu lah

Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Menjadi tanggunganmu terhadap nusa ...

Dari syair lagu yang diciptakan Alfred Simanjuntak  di atas jelas tanggungjawab orang muda sangat besar. Dulu Soekarno muda berapi-api membangkitkan semangat melawan keterjajahan dan ketidakbebasan. Dengan Satu nusa,satu bangsa, satu bahasa semuanya bisa terjadi. Indonesia negara besar, namun akibat tercerai berai maka dengan mudah dijajah dan diadu domba.

Media Sosial dan Potensi "Pecah Belah"Lewat kekuatan Jari

Saat ini penjajahan yang nyata adalah media sosial, di sana rasanya selalu muncul perang kata-kata, perang ideologi, seakan-akan tidak ada titik temu bila sudah bicara politik dan siapakah yang mereka idolakan. Padahal yang dibutuhkan saat ini adalah bagaimana kaum muda fokus untuk membangun iklim bersaing secara sehat, mampu menjawab tantangan zaman dan tangguh menghadapi masalah.

Sekarang banyak orang muda yang memanfaatkan ketrampilannya dalam teknologi untuk mencuri data, mengacaukan sistem informasi dengan menjadi hacker, atau menjebol bank dengan kepintarannya dalam bidang IT dan kekuatan jari dan jempolnya. Padahal kecerdasan anak muda saat ini diperlukan untuk menciptakan sistem informasi yang lebih cepat untuk kemajuan bangsa.

Anak-anak muda sekarang jarang yang mau bekerja menetap, terikat, mereka perlu kebebasan berkreasi dan bisa bergerak bebas. Munculnya inovasi makanan, marketing high technology, menggunakan perangkat lunak canggih, menempatkan kantor bukan hanya sekedar tempat kerja, namun juga tempat nyaman untuk menciptakan ide-ide dengan pemikiran di luar kotak. Sesuatu yang tidak terpikirkan oleh generasi baby boomer.

Jika kaum tua pesimis melihat kaum muda, salah satunya mungkin karena beda jarak usia yang membuat yang tua selalu bernostalgia, menganggap kesempurnaan hanya milik generasi masa lalu. Di tangan anak mudalah maka negara ini terus bertahan. Untuk media sosial dan influencer mari kita kampanye untuk tidak membuat situasi medsos semakin gaduh, kalau bisa membuat perbedaan menjadi semacam partitur indah sehingga menghasilkan konser luar biasa yang enak didengar, bukan dengan berjalan sendiri, main keras-kerasan, asal beda, asal komentar (asal (n)jeplak).

Kami masih yakin bahwa kaum mudalah yang bisa memecahkan persoalan bangsa, hanya yang terlihat orang muda lebih sibuk dengan diri sendiri, lebih banyak menyediakan waktu dengan main game, dan kurang menyediakan waktu berbaur, karena dunia mereka kini lebih nanyak tersihir oleh benda kotak yang menyita banyak waktunya (saya juga hehehe).

Masa yang akan datang kewajibanmulah...itu saja harapan pada pemuda pemudi era milenial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun