Sosok-sosok Kompasianer yang menginspirasi seperti Pak Tjiptadinata yang dari segi usia dan pengalaman sangat senior membuat aku sering tersentil, beliau bisa produktif, harusnya aku lebih dari itu. Tapi setiap orang punya kehidupan dan tantangan sendiri dalam setiap perjalanan kehidupannya. Aku tidak bisa mengandalkan hanya dengan menulis, pekerjaan utamaku sebagai guru memanggilku untuk total mencerdaskan anak bangsa, mungkin sama mulianya sama orang yang berprofesi sebagai penulis profesional.
Beruntung sampai saat ini Kompasiana belum pernah menghukum demikian dahsyat atas tulisan-tulisanku, mungkin banyak tulisanku masih sekoridor dengan platform blog. Tulisanku seperti belajar pada Kompas yang lebiih bijak dalam mengeluarkan kata-kata. Ikut aturan main, main aman, dan mencoba menggunakan bahasa-bahasa yang tidak menyinggung liyan.
Dari perjalanan 12 tahun menulis di Kompasiana yang mengesankan adalah ketika bertemu teman-teman Kompasianer. Mereka ternyata luar biasa saat berkumpul, seperti tanpa sekat, meskipun dalam tulisan berbau politik ada yang berseberangan dalam hal mendukung partai politik ataupu  tokoh politik, tetapi saat kopi darat semua cair tanpa ada permusuhan sama sekali.
Dari kiprah selama bertahun-tahun menggembleng diri menulis, ternyata benar bahwa kata Kuntowijoyo  kunci utama orang yang berhasil dalam dunia tulis menulis itu ya menulis, menulis dan menulis. Masalah teori dan aturan main bisa dipelajari sambil terus berproses. Dari betapa susah menangkap ide, merangkai kata, mengungkapkan dari bahasa verbal ke bahasa tulis, terus akhirnya dengan gampang membuat 700 kata atau lebih sekali duduk.
Arswendo Atmowiloto pernah menulis mengarang itu mudah, ya memang mudah sih bagi yang sudah terbiasa menulis, tetapi sangat susah bagi pemula yang sedang mencoba menggeluti dunia tulis-menulis. Satu paragraf saja butuh waktu berjam-jam lain dengan mereka yang jam terbangnya sudah tinggi.
Penulis itu bisa sukses kalau terus menerus belajar, mau mendengarkan masukan, mau belajar dari siapa saja baik yang sudah profesional maupun orang-orang muda yang notebene belum banyak jam terbangnya. Mengasah kemampuan itu wajib hukumnya bagi para penulis yang ingin sukses menggeluti dunia tulis menulis.
Aku masih belajar dan terus belajar, belajar dari ketangguhan Kompasianer, belajar dari mereka yang sudah bisa memanfaatkan relasi di Kompasiana untuk mengembangkannya menjadi sebuah profesi yang menjanjikan.
12 Tahun dalam keluarga besar Kompasiana semoga yang muda-muda masih menerima artikel-artikelku.
(maaf karena aku pemalu jarang mengupload foto diriku hehehe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H