Menurut penulis, pelukis atau seniman memang selalu harus mempunyai terobosan, apalagi jika menciptakan tren atau membuat lukisan punya ciri khas sendiri, tidak mengekor, tidak meniru tetapi menciptakan sebuah aliran baru, seperti halnya Vincent van Gogh yang bisa menciptakan aliran sendiri, ketika di masanya aliran lukisan van Gogh belum dimengerti benar oleh penikmat karya lukis.
Dalam sebuah diskusi Di WA (kebetulan kami sama-sama adalah guru seni rupa) Kembang Sepatu merasa gelisah terhadap situasi sosial, politik, hukum saat ini. Individualisme ini menurut Kembang Sepatu semakin menyasar ke seluruh lapisan masyarakat. Semua kesuksesan selalu diukur dengan materi, hal ini yang menjadikan banyak orang menghalalkan segala cara termasuk merampas hak-hak orang lain, mengabaikan norma agama, norma sosial, bahkan merusak tatanan hukum, Kondisi sperti inilah yang selalu menimbulkan kegelisahan...
Nah kegelisahan-kegelisahan itulah yang membuat Kembang Sepatu salah satu seniman yang turut berpameran itu merasa  harus terus berkarya, menangkap dan menyalurkan hasrat seninya untuk mengedukasi masyarakat dalam situasi di mana akhlak, moral, sopan-santun, kebaikan, kejujuran tengah mengalami krisis.
Kembang Sepatu, Chrysnanda dan Ireng Halimun tahu benar sebagai pelukis tetap harus aktif berpameran dan membuktikan bahwa senimanpun mampu berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan bisa memberi masukan positif pada rezim, penguasa, pemangku kepentingan, pengusaha, dan juga negara lain agar terbuka bahwa seniman Indonesia tetap eksis dan terus kreatif menciptakan karya yang mampu mengembangkan budaya luhur bangsa. Seniman secara tersirat mempunyai kontribusi besar dalam mengingatkan pemerintah, penguasa agar mendengar suara masyarakat termasuk dari seniman lewat caranya sendiri.
Bagi anda yang ingin menonton pameran, acara masih akan berlangsung sampai tanggal 15 September 2022. Apresiasi anda ditunggu. IFI dibawah kedutaan besar Perancis termasuk yang rajin dalam menggelar pameran seni khususnya seni lukis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H