Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wayang, Budaya dan Agama itu Harmoni Bukan Toxic

20 Februari 2022   08:15 Diperbarui: 23 Februari 2022   11:42 4341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggambaran wayang saat Brotoseno atau Bima muda sedang menghadap Dewa Ruci dan harus menyingkirkan Ular naga lebih dahulu, sebetulnya brotosena masih ngore berambut panjang. Sketsa oleh Joko Dwiatmoko

Kendang mengatur dan mengendalikan irama, Demung, Slentem,Bonang barung, bonang penerus saling mengisi, Gong memberi pembuka dan penutup dari rangkaian bunyi dan hingga tampak saling mengisi dan itulah sebetulnya dunia dalam perbedaan jika saling melengkapi akan membuat suara, kehidupan saling meneduhkan. Coba saja jika yang berbunyi hanya kendang saja, atau hanya bonang saja, mana enak yang ada hanyalah rasa bosan karena mendengar suara hanya itu-itu saja.

Indonesia itu adalah multietnis, multi agama, ribuan suku dan ribuan bahasa. Yang menyatukan dan mempererat adalah budaya. Kalau yang berbeda itu dibiarkan saling melengkapi khan alangkah indahnya, begitu pemahaman saya tentang agama, tradisi dan budaya. Agama budaya dan tradisi itu bukan racun, bukan musuh. Rasanya tidak elok dipertentangkan. Salam damai selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun