Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejatinya Ragam Hias Itu Hanya Pengulangan Tetap Saja Keren

24 Desember 2021   15:18 Diperbarui: 24 Desember 2021   15:19 3577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ragam hias (desain oleh Joko Dwiatmoko)

Mengapa ragam hias tetap menarik meskipun motifnya diulang-ulang? Menurut beberapa referensi yang pernah penulis baca, pengulangan motif itu adalah untuk menghasilkan kesan magis, dan pola berulang menghasilkan irama gambar yang dinamis. Jadi meskipun polanya terlihat sama dalam proses finishing dan penerapan pada benda pakai seperti kursi, meja, pintu, batik, relief, pintu gerbang, tetap menghasilkan karya yang luar biasa, apalagi dibuat dengan pola detail dengan modifikasi disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Motif modern  muncul dari pengaruh budaya pesisiran.  Pesisiran yang berarti dekat pantai memungkinkan percampuran budaya dari berbagai suku bangsa.Pengaruh budaya lebih dinamis. Zaman dulu daerah pesisir terbuka terjadinya asimilasi, akulturasi, pertukaran kebudayaan atau budaya luruh bercampur sehingga menghasilkan budaya baru. Misalnya budaya Jawa bisa terpengaruh dengan budaya Arab dan China. Motif China tampak nyata pada motif batik yang berasal dari Lasem. Seperti diketahui Lasem (nama kecamatan) terletak di pesisir pantai Utara Jawa, Kabupaten Rembang dan dekat dengan Jepara. Sedangkan untuk pedalaman biasanya tetap kuat memegang tradisi turun temurun terutama pengaruh kerajaan mataram yang sekarang terbagi dua yaitu Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta.

Ornamen Nusantara banyak ragamnya apalagi jika dilihat pengaruh budaya dari tiap suku. Dari Aceh, Sumatra Utara(Batak), Melayu, Sumatra Barat (Minang), Lampung,  Banten, Sunda, Jawa, Madura Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, NTB, NTT, Papua. Masing- masing mempunyai sejarah sendiri. batik muncul dari budaya Jawa, sedangkan tenun atau songket muncul di banyak suku di NTT, Sumatra Utara, Kalimantan, Sedangkan di Kalimantan ukir- ukiran kayu dan motif sering muncul sebagai tato atau hiasan untuk senjata, alat musik dan motif bangunannya yang khas.

Jadi jika berbicang tentang ragam hias akan banyak karya yang bisa ditampilkan yang membuat semakin kaya karya seni rupa anak bangsa. Meskipun digambar dan dibuat dengan pola berulang tetap saja menarik dan tidak pernah lekang sampai kapanpun.

Referensi Kompas.com, Detik edu. 

Sumber gambar : Karya Penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun