Setiap ajaran agama yang murni akan selalu berpijak pada landasan kasih sayang, pendekatan kemanusiaan daripada pemaksaan kehendak. Dalam sejarah perkembangan agama dari abad ke abad, kehancuran, perang, pemberangusan budaya, penghilangan tapak budaya dan sejarah oleh mereka yang mengatasnamakan perjuangan agama selalu berakhir tragis.Â
Kehancuran budaya di semenanjung Mesopotamia.Beberapa situs budaya yang lenyap oleh keberingasan manusia yang mengatasnamakan perjuangan agama. Di Indonesiapun situs - situs budaya hancur lebur oleh campurtangan politik terhadap nilai - nilai kemanusiaan agama.
Partai Politik, terutama oposan dan partai baru malah asyik menggoreng isu tentang ideologi lama membuat panas suasana. Bukan berarti menyepelekan komunisme, tapi penggorengan isu komunisme itu kontraproduktif. Alasannya masih kabur bukti keberadaan neo komunisme. tidak pernah terlihat di permukaan apakah yang sering dihembuskan oleh para politikus dan oposan itu punya bukti kuat.
Pada sejarahnya komunisme itu gerakan sosial masyarakat yang melihat hegemoni kekuasaan, feodalisme dan ketidakadilan yang dirasakan masyarakat grassroot.Â
Gerakan sosial komunisme muncul karena adanya ketidakadilan, perbedaan mencolok kasta- kasta masyarakat. Sosialisme menjadi isu besar untuk memperjuangkan pemerataan.Â
Uni Sovyet pun mengadobsi pemikiran Lenin, Marxis, juga komunisme China yang berkembang pesat. Namun sepertinya ledakan komunisme hancur ketika Uni Sovyet bubar dan negara -- negara Eropa Timur dan ideologi komunis hancur. Sekarang China sendiri tidak murni menganut komunisme bahkan ekonominya malah mengarah ke kapitalisme.
Kalau Indonesia setiap saat selalu mengolah isu komunisme, jangan - jangan hanya pengalihan isu, dari gerakan perubahan baru yang hendak merongrong penguasa. Ketika mendengarkan pidato yang ditulis Cinta Laura penulis merasa ada setitik harapan dari generasi milenial.
Banyak generasi mempunyai wawasan luas memandang kebinnekaan, Pancasila dan ideologi negara. Kalau isu komunisme terus dihembuskan, sementara pengaruh radikalisme menyusup di lembaga pendidikan, ASN, dan di segala lini, ancaman kehancuran sebagai negara kesatuan yang berlandaskan kebinekaan itulah yang terancam.
Setiap generasi muda harus mempunyai pengetahuan luas, mempunyai wawasan mendalam tentang pengetahuan baik pengetahuan sosial, alam maupun kebudayaan.Â
Dengan mengenal budaya, mengenal sejarah peradaban bangsa maka tidak mudah berganti ideologi, apalagi ideologi yang hendak memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa.
Penulis malah harus hati - hati dengan pernyataan oposisi, atau siapapun yang selalu menarasikan isu isu abstrak seolah - olah negara lupa akan usaha mensejahterakan rakyat. Kemajuan bangsa bukan semata - mata dibebankan pada negara.Â