Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Baliho Baliho Tua

29 Agustus 2021   09:57 Diperbarui: 29 Agustus 2021   10:05 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber beritasatu.com

Berkarat tersiram hujan bertahun tahun

menggelosor gambar kabur tidak bermakna apapun

tinggal serat dari plastik yang setiap pagi termakan embun

wajah sang tokoh sedang melamun atau sedang tertegun

melihat wajah semringah baliho di sampingnya dengan wajah lebih anggun.

Oh, aku hanyalah politikus tua

sudah bertahun - tahun baliho lusuh masih tersisa

diantara banyaknya baliho baru dan politikus muda usia

terlihat berkarat dan menjadi besi tua

tapi masih mencoba bernostalgia dengan waktu itu saat masih sering dipuja.

Kini ia tidak dikenal

bahkan ke mana jejaknya tidak berkabar dan tanpa ada sinyal

bahkan mungkin sudah termakan wabah atau menjadi perenung bagi hidupnya yang selalu sial

entah, politisi tua yang akhirnya terlihat dipinggir aspal

duduk tercenung dengan baju lusuh berteman terpal.

sedang mencoba menggulung balihonya untuk alas tidur tanpa bantal

ia sedang lari dari sebuah bangsal

di salah satu sudut rumah sakit jiwa karena shock mental

sudah habis milyaran rupiah nasib tetap sial.

istri kabur uang melayang jabatan mental

uang habis untuk membayar utang gara gara ambisi yang gagal total

menjadi wakil rakyat hasil dari membual.

Politisi itu meringkuk di bawah besi tua baliho lama

yang pernah memajang foto penuh pesona

tapi itu dulu sekarang sih percuma

tidak ada yang mengenal wajahnya

hanyalah nostalgia yang akhirnya berbuah dilema

ia hanyalah bagian dari masa lalu  yang tidak lagi sama

dulu punya nama sekarang namanya terpampang di bangsal Rumah Sakit Jiwa

tidak punya apa apa lagi kecuali baliho lama

yang sudah kusut masai terpanggang matahari, terguyur hujan, terobek angin siang malam.

Jonggol,  29 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun