Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kisah Si Tua Gila Melawan Kekuatan "Sanji Manga"

11 Agustus 2021   13:58 Diperbarui: 11 Agustus 2021   14:05 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olah Digital Canva 

Ternyata ketika melihat layar besar masa sekarang, terlihat Pendekar Tua Gila terlihat ciut nyalinya, sebab kekuatan khayalan pendekar muda, sudah bisa menembus dimensi. Bisa mengitari bumi dengan sekali tarikan nafas, bisa merubah wajah dan menyerang dengan kekuatan cahaya. Bisa berpindah dari zaman batu menuju zaman milenial di mana digitalisasi telah mampu memecahkan rahasia dari kitab sakti pendekar lama yang bisa meramal masa depan.

Sekarang Si Tua Gila harus bertapa lagi agar ia bisa memahami fenomena alam. Banyak perubahan yang tidak ia mengerti, tapi memang dia hanya bisa menggumam, apa yang terjadi memang harus terjadi.  Sekarang memang eranya Pendekar Steven yang mampu mempesona kaum Milenial, ia sedang berada di puncak ketenaran dan mampu mengerti apa yang ada dalam dunia milenial dan pola pikirnya. Pendekar lain harus banyak belajar agar bisa menerobos kekuatan narasi Sang Pendekar.

Ah aku terbangun, sebagai guru seni rupa, aku masih bisa berkuasa untuk memerintahkan siswa milenial mempelajari dulu bagaimana menggambar wajah realis .

"Lihat bagaimana Pak Guru memberi contoh menggambar realis." Mereka berkata

"Susah Pak menggambar realis, kita lebih suka menggambar Manga."

 Dan memang gambar mereka memang lebih hidup ketika menggambar manga daripada ketika saya paksa untuk menggambar alam benda dan wajah realis. Sabetan garisnya menawan ketika menggambar manga, giliran menggambar wajah realis duh berantakannya. Hehehehe....

Maaf ini artikel hanya untuk hiburan semata. Tidak kurang tidak lebih jangan anggap serius. Mas Steven sukses dengan kemampuan anda dalam memahami kemauan kaum milenial. Sedangkan saya bingung ketika menulis, Sebab ilmu saya berasal dari generasi X yang lebih suka menasihati daripada memberi bocoran cerita baru dari cerita Manga yang banyak digandrungi kamu milenial. Ah saya dari generasi Wiro Sableng dan Komik Gundala sih jadi susah mengerti lompatan pemikiran kaum "Penggila Manga" generasi anak cucu kita para bangkotan tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun