Yang sering dilupakan saat ini untuk mengubah perilaku masyarakat media sosial adalah akar budaya bangsa. Apakah budaya bangsa kita itu para pengumpat, yang gemar mencaci maki, bila ada yang melakukan kesalahan. Di media sosial para buzzer, influencer sering perang komentar, dan kata- kata yang muncul jauh dari gambaran bahwa Indonesia dulunya adalah negara yang ramah dan penuh sopan, yang selalu memperlakukan tamu dengan penuh tata krama.
Faktanya sekarang fitnah, berita yang ternyata hanya isu banyak beredar di media sosial. Dan banyak sekali media provokatif yang tidak menentramkan namun malah bikin resah suasana yang sebenarnya masih mencekam.
Maka sebagai pengguna internet dan bagian dari netizen ( pengguna internet ) dengan kesadaran penulis, mencoba selalu mengingatkan untuk menata kata, membahasakan hati dan menanggapi isu yang beredar dengan bijaksana, tidak emosional dan mudah terhasut oleh informasi yang belum tentu benar. Harus selalu melakukan cek dan ricek, menelaah berita itu dari mana.
Dalam masyarakat sendiri banyak grup - grup media sosial yang selalu aktif menyebarkan berita berantai, menyebarkan artikel yang meresahkan yang menimbulkan perdebatan. Kalau semua dipercaya maka otak hanya akan tercuci, untuk selalu mendedahkan kebencian dan selalu diancam ketakutan ketika ada informasi tentang gerakan demo besar- besaran misalnya seperti yang dilakukan orang yang mengatasnamakan ormas, atau elemen masyarakat yang mengajak demo dan makar, menurunkan pemimpin negara di tengah negara yang sedang sibuk mencegah penyebaran covid 19.
Sebagai masyarakat literasi, memberi informasi berimbang itu kewajiban, untuk mengingatkan bahwa setiap informasi harus ditelaan isinya dahulu. Jangan hanya melihat judul lantas langsung komentar.Â
Bukan bermaksud membela pemerintah tetapi di saat dunia dilanda wabah yang belum sepenuhnya tuntas, semua orang harus menahan diri, para politisi harus mengedepankan kepentingan negara di atas kepentingan partai maupun golongan.Â
Pemuka agama memberi petuah dan kata- kata menyejukkan dan tidak provokatif, sehingga semua elemen bangsa hanya fokus pada satu musuh, yang harus disingkirkan yaitu Covid 19 beserta variannya.
Bila semua kompak pasti badai cepat berlalu. Salam sehat, salam damai selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H