Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menampilkan Karya Terbaik di Blog Apa Gunanya?

14 Juli 2021   16:19 Diperbarui: 14 Juli 2021   16:46 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya apa perbedaan menulis di koran dan di blog? Bisakah disamakan saja kualitas tulisannya. Ataukah sengaja jika menulis di blog tulisan lebih bebas tidak perlu mengikuti aturan baku menulis artikel di koran. Di koran harus punya rumusan khusus misalnya bahasa liputan berdasarkan 5 W + 1 H . Sedangkan di blog lebih pada ekspresi penulis bebas memberikan sentuhan tulisan tanpa harus mengikuti aturan baku penulisan yang penting tulisan harus komunikatif dan dapat dipahami pembacanya.


Tapi benarkah kalau menulis di blog boleh asal - asalan? Tentunya semuanya diserahkah pada penulisnya. Boleh saja menulis asal- asalan, suka  suka dengan bahasa gado - gado, campur - campur tapi kalau menyadari bahwa ada tanggungjawab moral, ada tanggungjawab bahwa sebagai penulis blog tetap harus memperhitungkan audience, pembaca , responden, netizen maka sebaiknya penulis blog juga harus mempertimbangkan aturan main penulisan di blog.

Tidak harus mengikuti aturan baku penulisan tetapi kenyamanan membaca, etika menulis tetap harus diperhatikan. Seperti ada beban moral jika menulis asal- asalan. 

Jadi sebaiknya penulis blog juga belajar teori penulisan agar esensi dasar, etika, kelayakan bacaan yang bisa dikonsumsi publik terpenuhi. Siapa tahu dari hanya tulisan blog lalu bisa dikumpulkan menjadi buku. Kalau menulis blog asal - asalan kalau nantinya dijadikan buku khan harus mengeditnya, membedah lagi dan memperhatikan sistematika tanda baca, titik koma, aturan paragraf yang menjadi unsur kelayakan tulisan blog bisa dijadikan buku.

Memang jika menulis di blog terutama di blog pribadi aturan penulisan jauh lebih longgar, namun bagaimanapun blog diasumsikan milik publik, banyak yang akan membacanya banyak yang akan mengunduhnya. Jika bahasanya berantakan pastinya pembaca dan pengunduh akan berpikir panjang.

Saya membahas perbedaan blog dan artikel koran menurut pengalaman saya. Ini semacam sharing di samping juga akan saya cuplik sedikit pendapat para pakar dan mereka yang bergiat dalam literasi. Tentang bagaimana sebaiknya menulis di blog dan penulisan artikel koran. Ada beberapa perbedaan. Di Koran aturan penulisan, EYD sangat diperhatikan. Sebelum layak tayang di media koran melewati dulu kurasi dari editor dan redaksi. Setelah itu terpilih di antara puluhan hingga ratusan tulisan dengan tema senada. Meskipun bagus artikelnya tetapi kalau kebetulan berbareng dengan artikel yang ditulis oleh penulis senior dan kebetulan pas kebetulan pas dengan tema yang ditentukan oleh redaksi maka, kecil kemungkinan untuk di muat.

Kesempurnaan penulisan, titik koma, efektifitas bahasa serta penyusunan paragraf juga sangat diperhatikan. Artikel yang layak terbit pasti sudah melalui banyak pertimbangan. 

Sedangkan artikel yang ada di blog terutama blog pribadi bisa langsung dipublikasikan. 

Kadang saking terburu -- burunya menulis dan mempublikasikan, ketika diteliti ternyata banyak kesalahan penulisan, typo dan pengulangan kata yang sebetulnya tidak perlu. Mungkin tulisan blog ada kecenderungan untuk menulis spontan jadi, ketika sudah merasa selesai, tidak melalui editing langsung saja dipublikasikan.

Agak berbeda dengan platform blog, yang tanggungjawab isi dan layoutnya diserahkan sepenuhnya pada penulis. Moderasi muncul ketika ada tulisan yang menyinggung masalah Ras, atau artikel berkecenderungan memecah belah persatuan atau artikel ternyata hasil plagiat, sekedar memindahkan tulisan orang lain untuk didaku sebagai artikelnya.

Bagi penulis yang baik menulis di blog seharusnya tetap memperhatikan aturan menulis, meskipun tidak kaku seperti halnya ketika menulis artikel di koran atau majalah. Namun tanggungjawab sebagai penulislah yang membuat merasa malu jika menulis tanpa mengindahkan aturan menulis. Boleh saja sih menuliskan dengan gaya slengekan atau bermazhab kenthirisme namun, tetap ada benang merah yang bisa dipertanggungjawabkan sebagai artikel dan tulisan yang mengedukasi meskipun tidak dengan bahasa formal.

Artikel yang ditampilkan di blog menurut penulis tetap harus merupakan karya terbaik yang bisa ditampilkan. 

Meskipun moderasinya longgar, pertanggungjawaban penulislah yang menjadi jaminan agar menulis di blog bukan sekedar menulis, tetapi juga sebuah karya tulis yang benar- benar pilihan, bukan sekedar banyak dan hebohnya saja. 

Maaf ini juga berlaku untuk diri saya. Setiap menulis saya harus memastikan bahwa tulisan saya itu layak tayang dan tidak menimbulkan penilaian negatif yang mempengaruhi kredibilitas saya sebagai seorang penulis atau seorang yang menyenangi dunia tulis menulis dan literasi.

Bagaimana dengan anda para pembaca, semoga sejalan dengan pemikiran saya, kalaupun ada perbedaan sudut pandang itu hak pembaca, mungkin ada sudut pandang berbeda dalam memahami dan menjawab polemik tentang perbedaan menulis di media mainstream dan blog. 

Juga pemahaman tentang kebebasan menulis di blog sebagai nilai plus dibandingkan jika menulis di media mainstream.

Belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dengan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh manusia ( Seno Gumira Ajidarma ). Apapun sebenarnya setiap tulisan yang berhasil dipublikasikan adalah karya berharga namun. Setiap tulisan yang berhasil dipublikasikan haruslah tulisan berkualitas hasil dari menulis, menulis dan menulis. Kalau hari ini belum bisa menampilkan tulisan yang berkualitas seiring dengan perjalanan waktu, pengalaman dan jam terbang tulisan pasti akan menemukan kekuatannya. Salam literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun