Tapi saya sudah lupa -- lupa ingat ceritanya yang jelas novel ni bercerita tentang I Swasta yang pada akhir ceritanya diangkat menjadi Maharaja Udayana. Sebuah kisah di mana I Swasta bisa mengalahkan Harimau padahal  I Swasta tidak sadar dan serasa mimpi ketika mengalahkan harimau. Dari kejadian terbunuhnya harimau akhirnya I Swasta diangkat  menjadi pengawal.
Ada kisah hubungan antara I Swasta dan Ni Nogati. Musuh I Swasta yaitu Arya Bera selalu berusaha mencelakai I Swasta namun berkat pertolongan Dewata  Swasta selalu selamat.
Begitulah sekilas buku terbitan Balai Pustaka sudah pernah membacanya. Kisah percintaan rumit, yang berakhir tragis, Kisah Hanafi yang merantau ke Betawi bersekolah di HBS dan berkenalan dengan seorang gadis Indo Perancis Belanda bernama Corrie. Percintaan beda bangsa yang rumit. Hanafi yang sombong kurang disukai bangsa sendiri sedangkan perkawinan Corrie dengan pribumi tidak diakui oleh bangsa mereka (Belanda). Pernikahan berantakan bahkan Hanafi sempat menuduh Corrie sebagai perempuan murahan karena punya kenalan seorang mucikari.
Pada akhirnya diberitakan setelah pisah Corrie ke Semarang, Corrie akhirnya meninggal karena terkena penyakit Kolera, Sebelum meninggal Hanafi sempat bertemu dan meminta maaf atas tuduhan dan kekasaran Hanafi pada Corrie. Dengan meninggalnya Corrie membuat Hanafi dirundung sedih, ia akhirnya pulang ke Minang. Namun kehidupannya tidak lagi ceria dan akhirnya Hanafi meninggal karena sempat minum sublimat yang bersifat racun dan nyawanya tidak tertolong lagi.
Komik dan Cerita Bergambar
Masih banyak cerita pada masa anak - anak, terutama komik - komik wayang yang bercerita tentang liciknya Kurawa yang menjebak Pandawa di Bale Sigala- gala. Namun Pendawa terselamatkan karena sebelum terjadi pembakaran Bale sigala - gala Yamawidura membuat jalan berupa gua bawah tanah menuju hutan untuk menyelamatkan Ksatria tersebut serta Kunti Ibunya.Â
Bima hanya sedikit minum tidak terserang kantuk seperti saudaranya yang lain.Ketika Bale Sigala - gala terbakar Bima menggendong saudara- saudaranya lewat lorong dibantu oleh binatang musang yang sebetulnya penjelmaan dari dewa Sang Hyang Antaboga.
Itulah beberapa buku yang pernah saya ingat sebagai bacaan masa kecil. Terus terang saya bukan pengingat yang baik dengan bacaan - bacaan masa kecil, tapi yang masih menjadi tertempel sampai sekarang adalah karya  Karya SH Mintardja dan Kho Ping Hoo (aneh juga kecil - kecil sudah baca bacaan yang konsumsinya sebetulnya untuk pembaca dewasa). Tapi begitulah kira - kira pengalaman saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H