Kesuksesan apapun selalu berawal dari kegagalan. Tanpa kegagalan seseorang bahkan tidak tahu liku- liku apa yang dirasakan semasa hidup. Hidup itu seperti cakra manggilingan. Kadang di atas kadang di bawah. Dan itulah yang memotivasi selalu bangkit jika ada perasaan gagal dalam hal konsistensi menulis. Di saat bosan dan stuck saya membaca tulisan - tulisan motivasi dan akhirnya sadar, kegiatan menulis mungkin susah menghasilkan uang banyak. Banyak orang lebih percaya pada kegiatan lain yang bersifa komersil yang bisa segera mendatangkan cuan daripada sekedar mengembarakan pikiran dan khayalan tapi hanya menghasilkan coretan yang jarang dilirik pembaca terutama saat ini yang hampir semua orang tersihir dengan benda kecil pintar yang bisa diajak bekerja apapun.
Tetapi seorang penulis, pelukis apapun profesinya yang sepi tanggapan harus selalu yakin dan percaya. Pada para calon penulis Pramoedya berpesanÂ
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan di dalam sejarah. "
Apa benang merahnya dengan judul takut gagal akan membuat usaha benar- benar gagal (nasihat untuk diri sendiri) tidak perlu takut gagal, mencoba dan melakukan itu yang terpenting. Kalau belum bekerja sudah merasa takut gagal pasti akan benar- benar gagal. Kalau belum menulis sudah merasa tidak yakin dan tidak merasa berbakat kapan bisa menghasilkan karya. Demikian juga dengan melukis bila bila dari awal merasa tidak bisa menggambar dan akhirnya tidak mau mencoba maka kegagalan yang akan ditemui. Jadi mencoba saja, atau jalani saja masalah gagal dan sukses biarkan serahkan pada waktu yang akan mengujinya. Selama ada usaha pasti ada jalan. Selalu ada jalan sukses meskipun seringkali menemui kegagalan. Intinya ya pantang menyerah. Begitu Mas Bor, Sis. Hehehe. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H