Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Rivalitas Saudara Kandung, Antara Benci dan Sayang

19 April 2021   16:14 Diperbarui: 19 April 2021   17:04 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sissy Priscilla dan Vanessa Priscilla gambaran kekompakan adik kakak (beautynesia.id)

Mempunyai saudara kandung itu sebuah anugerah. Apalagi saudaranya lebih dari dua. Ketika sudah beranjak besar, ketika sesama saudara mempunyai karakter dan sifat yang berbeda-beda, muncul rivalitas, muncul persaingan untuk mendapatkan jatah kasih sayang yang sama dari orang tua. Ada rasa cemburu ketika ada salah satu anak yang diistimewakan. Muncul istilah yang sering dijadikan tulisan di blog Sibling Rivalry.

Kecemburuan itu membuat ada perasaan benci muncul pada saudara kandungnya. Rivalitas itu semakin sengit. Kalau laki - laki biasanya langsung bentrok secara fisik alias berkelahi, saling bertengkar hebat yang diakhiri dengan drama fisik yang membuat mereka mungkin terluka akibat bentrokan tersebut. Tetapi biasanya kebencian dengan saudara kandung itu relatif jangka pendek. Selalu ada kerinduan untuk berkumpul, dan saling berdebat lagi.

Saat Jauh Kangen Saat Ketemu Biasa Saja

Sebutlah bahwa perdebatan itu adalah bumbu kehidupan, tanpa berdebat tanpa "bertarung" rasanya sepi. Kakak kangen pada adik karena kengeyelannya, adik kangen pada kakak karena ingat bahwa kakaknya selalu sayang dan melindunginya. Saya sering mengamati tiga anak saya saat bercengkerama, tiba - tiba terjadi perdebatan sengit, saling serang, pada perempuan berakhir dengan tumpahnya tangisan, pada anak laki - laki diakhiri dengan adu jotos.

Saling mengumbar kebencian itu hanya sesaat setelah "adu jotos" dan berdebat seru, hingga ada yang menangis, tiba - tiba dalam hitungan menit sudah tertawa bareng, saling bercengkerama. Aneh khan rivalitas mereka.

Antara benci dan sayang itulan rivalitas mereka. Yang menonjol adalah semasa masih anak- anak. Antara benci dan sayang itu tipis bedanya. Semakin besar rivalitas mulai berbeda. Timbul kecemburuan yang berdurasi cukup lama, bahkan ada kakak adik yang saling diam dalam jangka berminggu- minggu, berbulan- bulan bahkan bertahun - tahun.

Tapi saya yakin kebencian saudara kandung itu akan bercampur dengan rasa kangen yang membuncah. Kendalanya mungkin karena harga diri terlalu tinggi sehingga ada hambatan untuk menyatukan kasih sayang.

Di antara saudara kandung itu karakter dan sifatlah yang membuat mereka sering bertengkar dan muncul rasa cemburu. Ada yang gampang bergaul, ada yang selalu tenggelam dengan persoalan diri dengan lebih sering mengurung diri di kamar dan sibuk dengan diri sendiri, ada yang malah jarang di rumah karena merasa sebagai anak alam yang lebih happy bila sedang berada di luar rumah. Perbedaan karakter itu yang membuat adik kakak berjarak.

 Persaudaraan Perempuan Lebih Kompak?

Sissy Priscilla dan Vanessa Priscilla gambaran kekompakan adik kakak (beautynesia.id)
Sissy Priscilla dan Vanessa Priscilla gambaran kekompakan adik kakak (beautynesia.id)
Biasanya saudara yang dominan perempuan lebih dominan kekompakannya. Mereka sering ngobrol dan jalan bareng. Saya mengamati dari lingkungan terdekat. Istri saya hampir setiap hari tanpa jeda melakukan video call dengan kakak - kakaknya. Obrolannya cair dan tanpa sungkan- sungkan. Mereka seakan- akan tidak terpisahkan walaupun masing - masing sudah berkeluarga.

Terlihat betapa kompaknya mereka, tapi ada juga sesekali mereka terpisahkan dan saling tidak tegur sapa dalam jangka cukup lama, itu mungkin dipicu oleh salah satu saudaranya yang punya karakter pendendam, dan susah memaafkan. Tapi lama- lama kebencian itu cair sendiri dan pulih seperti sedia kala. Beda dengan kandung saya. Sejak lama sifat saya terutama memang pendiam, jarang berkomunikasi, jarang mengajak ngobrol dengan saudara kandung saya.

Bukan karena tidak sayang tapi lebih karena tidak terbiasa ngobrol. Dari kecil kami mempunyai dunia sendiri. Saya lebih senang membaca dan diam duduk di rumah kalau tidak penting, meskipun sekali keluar saya lebih senang dengan dengan petualangan, menyusur, sungai masuk hutan, menikmati sawah atau nonton pertunjukan seni.

Adik saya jauh lebih luwes, karena banyak temannya, sering dijadikan pemimpin dalam misi kenakalan anak- anak. Lebih berjiwa pemberontak dan sering tidur di luar rumah. Ia suka persaingan dan pertemanan, sedangkan saya lebih suntuk pada bacaan dan petualangan tanpa melibatkan orang lain. Istilahnya saya lebih introvert sedangkan adik saya lebih ekstrovert.

Masa dewasanya adik saya memang dekat dengan dunia luar. Dengan luasnya pergaulan sedangkan saya lebih tenggelam dalam dunia tulis menulis dan seni. Dalam jenjang karir adik saya sering sekali diminta untuk menjadi pemimpin, dan ia memang mempunyai aura pemimpin yang kuat. Sedangkan saya lebih suka pada dunia imajinasi, kebebasan dan tidak mau terikat.

Tetapi bukan berarti jarang dialog dan ngobrol muncul rasa benci dan perasaan jauh. Bagi saya saudara kandung tetap saudara kandung, meskipun terkesan jauh jarang komunikasi rasa kangen untuk sekedar melihat wajah atau sekilas bertegur saya selalu ada, hanya kadang - kadang dipisahkan oleh rasa segan dan gengsi hingga dialog terkesan kaku. Mungkin persaudaraan laki - laki dan perempuan beda.Rivalitas saudara kandung tetaplah misterius, ada rasa benci sekaligus kangen  sama bobotnya. Tetap ada chemistry yang terbangun untuk saling bekerja sama.

Benci tapi Sayang

Kebencian antar saudara selalu dibarengi dengan rasa kangen yang sama beratnya. Manusia sedarah sekandung selalu mempunyai komunikasi bathin yang susah diceritakan. 

Kalau mengingat memori masa kecil, bagaimana setiap kali selalu bertengkar, setelah itu tertawa bareng, lalu tidur satu ranjang saling tindih, lalu bangun saling lempar bantal, lompat- lompat tempat tidur lalu iseng dan salah satu ada yang menangis itu sebuah pengalaman yang membuat rindu. Dan ketika dewasa, harus dipisahkan dengan kehidupan masing- masing dengan nasib dan kehidupan yang berbeda rasanya seperti ingin kembali ke masa kecil.

Yang  aneh dan rasanya tidak manusiawi ketika ada saudara kandung yang tega saling bunuh untuk berebut warisan. Harta dan warisan kadang yang membuat sesama saudara saling membenci, karena merasa ada pembagian yang tidak adil, orang tua berat sebelah. Mungkin seperti kebencian Kain pada Habel/ Qobil). Membunuh saudara kandungnya karena merasa dibedakan, atau ada perasaan sayangnya orang tua berbeda. Rasanya berat sebelah.

Yang jelas menurut saya rivalitas saudara kandung itu antara sayang dan benci. Sebentar benci tapi lebih banyak sayangnya. Ketika membenci ada rasa kangen pengin ketemu, ketika kangen dan ketemu rasanya biasa saja. Waduh ladalah bagaimana ceritanya itu? Ya, embuhhhh... wkwkwk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun