Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Haruskah Masalah Rumah Tangga Diselesaikan dengan Emosi Tinggi?

16 April 2021   16:13 Diperbarui: 16 April 2021   19:55 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah emosi setiap orang pasti memilikinya. Banyak manusia yang lebih senang mengumbar emosi dan cenderung mudah tersulut emosinya dengan berbagai masalah yang menimpanya. Emosi itu sebetulnya bukan hanya saat memperlihatkan muka marah atau tengah berang karena merasa dilecehkan atau membuat manusia naik pitam. 

Pada sosok laki-laki marah, teriak-teriak dan menantang rasanya jamak. Laki-laki lebih spontan dalam menyalurkan emosinya. 

Beda dengan perempuan yang kadang hanya diam, lalu menangis sesenggukan. Ketika emosinya tidak terbendung ada beberapa sifat yang amat menakutkan yang dilakukan perempuan yaitu, menyakiti diri sendiri. Misalnya dengan membenturkan kepelanya ke dinding, atau merusak dan membanting apa saja yang ada di depannya. Saat emosi seseorang kadang berlipat kekuatannya, tapi emosi biasanya tidak terkontrol dan gampang dilumpuhkan.

Emosi dan Hubungannya Dengan Harmonisasi Kehidupan Rumah Tangga

Yang mengerikan ketika emosi cenderung tindakannya benar-benar di bawah alam sadar. Jangan sampai dekat dengan benda tajam atau benda-benda yang berpotensi melukai. Perilakunya mirip ketika kesurupan atau trance dalam pertunjukan jantilan atau kuda lumping.

Kemarahan meluap- luap Sepasang Suami Istri biasa dalam rumah Tangga? (hipwee.com)
Kemarahan meluap- luap Sepasang Suami Istri biasa dalam rumah Tangga? (hipwee.com)
Banyak yang tidak sadar dengan gerakan-gerakan spontan saat emosi dan menyesal kemudian ketika emosinya telah reda. Yang pintar dan cerdas pun ketika tidak bisa mengontrol emosi cenderung berpikir bodoh dan tidak memperlihatkan bahwa dengan kecerdasannya ia bisa mencari solusi tepat untuk menghadapi kesulitan yang sedang dialami.

Kadang memang perlu menyalurkan emosi dengan berteriak sekeras-kerasnya, namun banyak orang yang cenderung pendiam, dan jarang keluar melihat berbagai karakter manusia lebih mengerikan bila tengah emosi. 

Kontrol yang lemah dan simpanan emosi yang terpendam bisa meletup dahsyat dan akibatnya bisa fatal jika dihadapi sama-sama dengan emosi.

Menghadapi Pasangan Emosional dan Gampang Naik Pitam Karena Tumpukan Masalah Mengendap

Menghadapi pasangan dengan emosi tinggi seperti itu, seseorang disarankan perlu menghindari konflik yang berpotensi melukai jiwanya. Sebab jika sering beda pendapat dan sering membuat hatinya terluka maka akibatnya sangat menakutkan. Dalam emosi labil dan terluka bathinnya, ia cenderung nekat untuk melukai diri sendiri atau malah yang fatal bunuh diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun