Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mbak You, Ramalan, Kebetulan, Keberuntungan, dan Kerja keras

17 Januari 2021   10:36 Diperbarui: 17 Januari 2021   10:51 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wartakota.tribunnews.com

Percayakah anda 100 persen dengan ramalan. Antara percaya dan tidak. Saya waktu masih menjomlo lama dulu pernah beberapa kali bertemu teman, saudara dekat yang punya kemampuan meramal  masa depan. 

"Kamu akan ketemu jodohnya bulan ini.... Pertemuan tidak sengaja di sebuah Mal di bawah terminal Blok M..." lalu aku yakin bahwa jodohku dari situ. Ya aku senyumi saja. 

Sebab nyatanya ketika bulan ditentukan bahkan beberapa kali lewat pusat perbelanjaan di bawah terminal Blok M itu tidak ada tanda-tanda lewat. Ramalan pun meleset. Lalu aku akan bertemu jodoh di daerah nyatanya jodoh saya sekarang asalnya dari Jakarta

Mbak You atau siapalah viral gara-gara meramalkan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ -182. Mbak You ramalannya boleh dikatakan tepat. Dan kemudian ia berani meramalkan Jokowi akan lengser karena ada peristiwa besar yang mendesak presiden untuk mundur. Eh setelah banyak polemik ia mengklarifikasinya.

Ramalan itu adalah kebetulan-kebetulan yang menjadi kenyataan. Banyak indigo, orang yang mempunyai kemampuan melihat masa depan, melihat berbagai fenomena alam dan mampu menerawang tentang apa yang terjadi di masa yang akan datang. Banyak yang murni karena kepolosan pendapatnya, namun banyak juga yang bermotif bisnis, pengin terkenal dan viral.

Siapakah yang bisa menebak secara persis tentang masa depan? Tidak akan ada manusia yang mampu secara persis menebak kapan, berapa tahun lagi bulan apa, siapa. Semuanya pasti hanya membaca tanda yang masih samar, antara ya dan tidak. 

Mbak You apakah anda bisa meramal saya kapan saya menjadi penulis terkenal setaraf Dewi Dee Lestari paling tidak dengan supernovanya. Hahaha siapa kamu selebritis tidak, orang terkenal tidak bahkan di platform blog keroyokan kamu termasuk penulis biasa biasa saja tidak sangat menonjol, tidak pula di barisan terbawah.

Mbak You pasti suka meramal yang heboh-heboh, entah politisi, selebritis, atau pesohor. Ngapain meramalkan nasib seorang penulis. Eh, jangan salah apa kamu dulu membayangkan bahwa presiden sekarang ini yaitu Joko Widodo akan menjadi presiden. Bayangkan ketika reformasi bergulir dulu, saya sudah sering menulis di surat pembaca, mencoba melatih daya kritis saya dengan mengemukakan pendapat dengan tulisan. Waktu itu tidak terbayang tuh siapa presiden ke tujuh. Yang saya kenal dulu adalah mereka yang aktif di partai politik. Ada Andi Arief, Budiman Sujatmiko, Anas Urbaningrum, Yang senior ada Akbar Tanjung. Amien Rais, Gus Dur.

Siapakah Bisa Menebak Presiden puluhan Tahun ke Depan?

Mungkin dari mereka salah satunya ada yang menjadi presiden. Yang tergambar dulu misalnya Budiman Sujatmiko dengan PRD nya Andi Arief yang pernah diculik, pesohor Akbar Tanjung yang sering tampil di muka publik, belum terlintas sedikit pun sosok Joko Widodo. Mungkin dulu masih menjadi pengusaha Mebel, menjadi tukang kayu.

Namun ternyata tanpa disangka dan dinyana takdir pemimpin begitu cepat. Mereka yang berada di menara gading kekuasaan, hidup dalam lingkaran dinasti pemimpin ternyata tidak dinaungi sampur  menjadi pemimpin. Apalagi penulis. Tapi penulis pun bisa diramal sukses dilihat dari perjalanan kehidupannya. 

Karena keuletan, pantang menyerah, tidak takut gagal, yang penting menulis, menulis dan menulis akhirnya beberapa tulisannya menjadi rujukan, sering diundang seminar dan pelatihan menulis, lalu mencoba peruntungan menulis novel yang berbeda dengan novel lainnya yang standar dan blaarrrr  bukunya booming menjadi penulis terkenal, banyak diundang untuk launching buku, menjadi narsum sejumlah seminar motivasi dan akhirnya punya banyak duit untuk mengembangkan diri menjadi penulis sukses. Itu bukan ramalan itu sebuah proses.

Mbak You mempercayai ramalan apalagi ramalan yang bagus membuat manusia terlena, membuat manusia tidak bekerja maksimal, hanya mengharap dari keberuntungan dan kepastian dari sebuah ramalan. Jika ramalannya berbau politik, bisa jadi menjadi momentum bagi petualang politik untuk mewujudkan dengan mengganggu upaya pemerintah keluar dari krisis. Apalagi tampaknya wabah covid susah diterka kapan selesainya.

Memenuhi Target Menulis Marathon

Sama seperti aku mencoba meramal apakah bisa menyelesaikan tugas dari Kompasiana untuk menulis di awal bulan sebanyak 14 Kali. Saya sendiri akan pesimis, namun melihat tema yang disodorkan ah tidak terlalu memusingkan maka saya berani mencoba dan akhirnya berhasil menulis apa yang diminta oleh Kompasiana. 14 artikel setiap hari dengan tema yang berbeda, ditulis hari itu juga.

Aku sendiri berdecak terhadap diri sendiri, ternyata kamu bisa. Tapi tidak usah membayangkan tulisanku akan viral dan menjadi trending topik seperti Efrem Siregar. Aku masih sebatas menantang diri untuk memenuhi target menulis dan ternyata mampu menyelesaikannya.

Kini aku sedikit berleha - leha, menikmati hari tanpa dikejar oleh deadline tulisan. Menulis ya menulis saja, yang ada di otak dan dalam pikirkan keluarkan saja. Kebetulan yang terpikir adalah tentang Mbak You dan ramalannya. Berani sekali dia. Di sisi lain ia mendapat tepukan tangan dan menjadi panutan bagi mereka yang sedang lelah dan kesal dengan sepak terjang pemerintah, di sisi lain ia menjadi bulan - bulanan makian para pembela Jokowi dan para pembenci ramalan. 

Percaya Pada Kerja keras Bukan Ramalan

Ramalan adalah sebuah tebakan dengan cara menerawang, apakah harus percaya. Percaya itu pada Tuhan Sang Maha pencipta. Kalau masih manusia betapapun peramal itu bagus reputasinya nyatanya dulu Ki Gendeng Pamungkas dan Permadi pernah meramal Jokowi meleset juga. Jadi mungkin faktor keberuntungan dan kebetulan sehingga ramalan itu mampu menjangkau daya presisi yang hampir sempurna. Namanya nasib dan kehidupan semuanya masih serba misteri.

Yang penting tetap rajin berdoa dan berusaha itu kuncinya. Percaya akan menjadi penulis besar dan laris? Tanpa usaha dan kerja keras ya mustahil saja. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun