Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menulis Sampinganku, Guru Pekerjaan Utamaku

2 Januari 2021   11:05 Diperbarui: 2 Januari 2021   11:28 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Penulis yang terbit tahun 2020 Editor Alm. Dian Kelana, Desain Cover, Ajinata (dokpri)

Tapi seiring dengan waktu yang terus berjalan, menjadi guru itu ternyata mengasyikkan, jiwaku sebetulnya lebih dekat ke dunia seniman yang bebas tidak terikat, sedangkan guru itu penuh tuntutan, dari administrasi sampai penilaian. Namun ketika proses itu kujalani akhirnya aku bisa menikmati dunia guru perlahan - lahan. Bukan berarti keinginanku menjadi penulis padam, sampai saat ini aku masih aktif menulis dan menjadi - jadi  10 tahun belakangan ini karena Kompasiana. Di antara kesibukan mengajar aku masih bisa "nyambi" menulis. Dan salah satu kebanggaanku mungkin diantara banyaknya guru yang suka menulis itu aku termasuk di dalamnya. Dalam kurun 11 tahun itu 1000 tulisan bisa dihasilkan, beberapa buku antologi, satu buku Solo dan satu buku yang dicetak di penerbit Kanisius karena kesertaanku dalam lomba menulis tentang pendidikan.

Namun dari pengalaman menulisku aku belum berani banting stir menjadi penulis. Aku bukan orang yang punya mental kuat seperti Daeng yang yakin dengan tulisannya dan kegiatan penyertanya bisa hidup dari menulis.

Jadi seperti Prof Felix Tani yang masih menganggap Petanilah pekerjaan utamanya, aku juga merasa belum yakin untuk saat ini apakah menulis bisa menjadi profesi utamaku. Kalau dalam skala prioritas saat ini, pekerjaan utamaku katakanlah guru, sampinganku menjadi penulis dan seniman lukis ( mengingat beberapa lukisanku pun sudah menghasilkan uang).

 Guru juga kalau ditekuni bisa mendorong seseorang menjadi ahli dan guru bisa menjadi batu loncatan untuk karier yang lebih tinggi. Penulis dengan segala tantangannya pasti akan menghasilkan masa depan yang baik jika dijalani dengan tekun. Itu menjadi pembelajaran dan nasihat yang baik agar menekuni profesi dengan penuh totalitas, itu cambukan semangatku di awal tahun. Menjadi guru yang baik dan tetap menulis, syukur bisa menambah pendapatan dan kesempatan mengembangkan diri menjadi mentor, editor, dan penulis buku produktif.

Salam salut untuk Daeng, Mungkin kalau nanti sudah pensiun menjadi guru, aku ingin menjadi penulis sebagai pekerjaan utamaku sambil menjadi pelukis atau ilustrator atau malah pulang kampung menjadi petani karena ada sawah garapan yang masih bisa diolah di desa tempat aku lahir, sebuah desa di lereng gunung Merapi dan Merbabu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun