Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Catatan tentang Telapak Kaki

31 Desember 2020   17:43 Diperbarui: 31 Desember 2020   18:03 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau kapal di kakimu semakin menipis, daya imunmu pun semakin melemah. Tubuhmu butuh bergerak, tanganmu butuh latihan - latihan agar tidak kaku dan tetap lincah. Kakimu butuh relaksasi dan tubuhmu perlu terus berkeringat agar gula darahmu tidak mengental.

Jalan pelan - pelan, lari sedikit - sedikit dan hirup udara yang akan memproduksi oksigen dalam jumlah cukup. Dengan maskermu itu yang kau kenakan selalu sampai lusuh akan membuat jaringan paru  parumu menyempit, kamu mudah terangah, jantung mudah berdebaran.

Oke basuh kakimu, gerakkan lututmu yang mulai terkena radang. Berputar  putar, tidak lupa tetap memakai masker meski keluar rumah, ingat pesan ibu kata iklan layanan masyarakat di televisi. 3 M, maksudnya apa? 3 milyar? Bukan itu T*l*l, maksudku pakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan sebelum dan sesudah bepergian.

Adakah pesan lain untuk inisial M. Mulutmu dijaga, Mimpimu jangan menyeramkan, Matamu jangan jelalatan terus, Mabuknya dikurangi. Terus, terus, terus, ah capek ngomong. Oh ya Molornya jangan kelamaan.

Tapak kakimu perlu tanah untuk kau pijak, perlu perjalanan agar telapakmu tidak menipis dan manja. Sesekali tertembus duri juga tidak masalah, toh darahmu akan segera berhenti mengucur, jika tubuhmu sehat, dan daya refleksimu maksimal.

*Mengapal/ menebal

Jakarta, 31 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun