Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kala Mulut Ketemu Bibir

13 Desember 2020   12:00 Diperbarui: 13 Desember 2020   12:16 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mengucapkan syukur atas bibirku yang selamat oleh sengatan serangga, hingga tidak jontor seperti kebiasaan dulu ketika masih sering tidur di amben beralaskan tikar pandan. Bibirku memang tebal setebal mentalku yang biasa diejek karena bentuk bibirku yang seksi. Ia seperti menantang dan siap melahap siapa saja yang sering nyinyir oleh kata - katanya yang keluar dari mulut dan bergetaran di bibir hingga bentuknya menjadi tidak proporsional.

Lihat saja ibu ibu yang sedang ngerumpi dan pemain sinetron yang sering ketiban peran antagonis. Bibirnya menyong - menyong seakan hendak menunjukkan keculasan dan kejahatannya supaya bisa mengaduk - aduk emosi. Bibir yang paling menarik tentunya adalah bibir manis para perempuan remaja yang sering membuat tumbuhnya lelaki remaja yang sedang jatuh cinta.

Tapi para pemuja film tahun 70 sampai 90 an pasti tidak akan lupa bibir dari Cindy Crowford dan Julia Robert. Bibir menjadi penaja bahwa bibir menjadi cara efektif untuk menarik menarik minat produk terutama lipstick dan sejenisnya.

Tapi benarkah bibir yang sering menderita bila terkena sariawan akut itu mampu menunjukkan jati diri pemiliknya. Ku sangsi, tapi pernah dengar sih bahwa bentuk bibir itu mampu memberikan sebuah tanda watak pemiliknya. Bibir rectangle, Triangle dan diamond. Orang berbibir besar mempunyai perhatian besar terhadap orang lain, kalau wanita keibuan. Orang berbibir tipis bagian atas cenderung akan menjadi seorang pemimpin... ah tidak semudah itu menilai bentuk bibir dan kepribadiannya.

Bibir tetaplah bibir di mana kadang sekilas ia menjadi sebuah gerbang bagi mulut yang menganga. Seberapa manisnya bibir ketika suara - suara yang keluar dari mulut tidak difilter, selalu meluncur kata -- kata pedas yang membuat orang marah dan emosi bahkan ngamuk tidaklah menjadi menarik. Bibir itu akan menghilang keindahannya karena suara dari mulutnya yang dahsyat, setajam silet.

Pesonanya tidak jadi indah seindah bibir Dian Sastro yang selalu tersenyum penuh arti. Banyak bibir bibir sekarang bermetamorfosa, hilang ditelan peristiwa yang saat ini tengah heboh. Coved 19. Bibir itu pasti tidak akan terlihat namun suara mulut masih terdengar, apalagi datang dari mereka yang punya mulut besar yang selalu mengobarkan api peperangan di antara masyarakat serumpun, masyarakat yang tengah butuh hiburan bukan makian.

Ketika bibir ketemu mulut maka ada harmoni rasa yang sama senada untuk menggetarkan kalbu bila itu datang dari sesosok tokoh yang biasa berbicara dengan jiwanya yang rendah hati. Pesona bibir akan lebih lengkap ketika mulut mampu meredam kata - kata yang menyakiti pendengarnya. Meskipun muncul bau tidak sedap kala menganga  mulut yang terkendali akan lebih mempesona daripada mulut yang sering menciptakan nuansa nyinyir dalam setiap obrolannya.

Oh bibir oh mulut, bagaimanakah menjagamu agar tidak keluar kata - kata yang menyakiti  perasaan. Sebab kini masih banyak orang yang meskipun mulut dan bibirnya terlihat terkatup tapi masih terdengar suara sumbang yang keluar dari balik masker kata - kata yang menyakiti perasaan orang banyak.Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun