Pasar Talun terletak di sisi sungai Senowo dan tepat sisi Timur Selatan pertemuan dengan sungai Pabelan atau kalau orang sana menyebutnya Mbelan saja. Setiap saya pulang dari Jakarta, selalu menyempatkan diri untuk datang ke pasar Talun. Pasarnya berada di desa Banyudono, Dukun, Â Magelang. Pasar tradisional yang sangat ramai sekali dikunjungi saat pasaran. Biasanya pas pasaran Pahing maka maka pasar Talun akan tumplek blek dibanjiri orang.
Pasar besar terdekat dengan Merapi. Kurang lebih sekitar 12 kilo dari Merapi, Sekitar  3 Kilo dari Jembatan Jokowi desa Tutup Ngisor. Bukan hanya orang -- orang yang rumahnya di kecamatan Dukun saja. Yang dari kecamatan Sawangan, Juga yang berasal dari beda kabupaten seperti masyarakat Tlogolele yang berada di lereng Merapi dan sudah masuk ke Boyolali sering datang berjubel ke Pasar Talun.
Kletikan Singkong Yang Ngangeni ( Membuat Kangen)
Saya merasa dekat karena di situ banyak makanan khas Magelang berupa kletikan (potil, slondokan, ubi kering, Kimpul kering dan berbagai macam kletikan terbuat dari singkong. juga makanan dari ketan krasikan, wajik, jadah (uli) lengkap bisa dibeli dengan harga yang cukup miring. Apalagi orang kota yang akan kemecer(tergiur) dengan harga makanan yang sangat murah. Ramainya pasar Talun memberikan sebuah gambaran komunitas orang - orang dari berbagai tempat bertemu dan saling bersapa.
"Lama tidak ketemu, ke mana saja Mas."
" Cari recehan ke kota Mbak..."
"Ibunya sehat- sehat saja khan mas?"
"Iya, sehat, tapi bapak sudah sedo (meninggal) setahun lalu."
"Oh, saya kok tidak tahu. Dulu bapak njenengan itu guru saya lho di SD sebelah... Nderek belo sungkowo nggih."
"Ya tidak apa - apa Mbakyu..."