Mengapa ketika seseorang meyakini dengan rasa fanatisme berlebihan terhadap agama akhirnya melahirkan anarki, melahirkan kekerasan. Terorisme muncul di mana - mana. Prinsip kebebasan berbenturan dengan prinsip absolutnya ajaran agama. Klaim moralitas agung berbenturan dengan  kebebasan berpikir yang cenderung mengesampingkan agama dan sakralitas ketuhanan.
Di Perancis prinsip kebebasan membawa dampak buruk bagi kuatnya prinsip manusia beragama. Apalagi orang - orang yang meyakini bahwa agama tidak boleh dihina, nabi tidak boleh dilecehkan. Pada prinsip kebebasan manusia kadang lepas kendali. Ia bisa menghina apa saja bahkan Nabi yang dinilai sebagai sumber keselamatan.
Bagi mereka yang sudah kebal terhadap hinaan karikatur itu tidak pernah digubris, biarkan saja orang bicara apa saja anggap saja orang gila yang menggambar dan membuat karikatur penghinaan. Toh keimanan tidak akan goyah hanya karena gambar picisan, namun ada orang - orang atau oknum atau agama yang akan sangat marah dengan cara orang mengekspresikan kebebasan itu.
Pada penganut agama garis keras, muncul radikalisme, muncul pembela agama yang akan membabat siapa saja yang melecehkan agama atas nama agama atau karena persaingan agama samawi.
Tiga agama sebetulnya mempunyai kepercayaan dan garis nabi yang sama, namun seiring berjalannya waktu ternyata ketiga agama terus berseteru, melahirkan tragedi, perang, meregangnya nyawa dan lepas kendalinya nurani manusia. Padahal sepanjang hari mereka berdoa, sepanjang hari khusuk menjalankan perintah agama, tapi tetap saja nyawa melayang atas nama prinsip kuatnya ajaran agama yang membuat manusia menjadi pemberang, pemarah saat hinaan datang.
Padahal Nabi zaman dahulu selalu hadir dengan cerita sebagai seorang yang pemaaf, kuat menghadapi hinaan, kuat menghadapi pelecehan oleh orang - orang yang tidak percaya Tuhan.
Kontemplasi dan pengendalian Emosi Manusia
Sebetulnya kalau manusia mendengarkan nuraninya, sering melakukan kontemplasi, permenungan, sering melakukan meditasi, meneliti bathin masihkah banyak orang menjadi pemberang. Bukannya setiap  agama selalu mengajarkan kasih dan lebih nyaman bila kejahatan dibalas dengan kasih sayang.
Sayangnya manusia tetaplah manusia meskipun sudah hapal luar biasa ayat - ayat kitab sucinya masih susah mengendalikan emosi. Ia akan mudah terpancing emosinya ketika ada orang yang melecehkan dirinya apalagi melecehkan dan menghina agamanya. Padahal Tuhan kenyang dihina oleh manusia yang katanya serupa segambar dengan Tuhan.
Manusia pemberang lahir karena ada tekanan, ada ajaran, kredo dari pengungkapan yang salah, tafsir yang beragam sehingga ada manusia yang semakin menguasai ajaran agama semakin menjadi pemaaf dan rendah hati serta semakin toleran.
Tetapi ada banyak manusia yang semakin beragama dengan konsep yang berbeda, tafsir berbeda melahirkan orang - orang keras, radikal dan cenderung lebih menampilkan kegarangan daripada kelemahlembutan. Itulah beragamnya manusia di bumi ini. Salam.