Tinggal di Jakarta yang penuh cerita itu antara bosan, mengasyikkan sekaligus kadang tiba-tiba pengin marah dan pengin keluar dari tingkah cuek bebeknya warga. Entah saya pikir karena kurang perhatian pemimpinnya atau karena siapapun pimpinan Jakarta susah menasihati kekeraskepalaan orang-orang yang bermukim di dalamnya.
Saat pandemi sekarang berapa orang sih yang tertib melaksanakan protokol kesehatan, berapa banyak yang rela demi cepat selesainya masalah mau ikut anjuran pemerintah.Â
Di Perkampungan saya di daerah Cengkareng, tepatnya di sekitar RSUD Cengkareng yang sekarang ini dirujuk sebagai rumah sakit khusus yang akan menampung pasien covid- 19 dan tidak lagi menerima pasien dengan jenis sakit lainnya.Â
Sebagai orang yang bertempat tinggal dekat rumah sakit betapa horornya menyaksikan perkembangan dan peningkatan jumlah pasien covid-19. Sampai kapan semua ini akan berakhir? Apalagi melihat masyarakat yang seakan-akan tidak terpengaruh oleh ancaman penyakit mematikan ini.
Kadang jika nakal dan hilang akal, kenapa Anies Baswedan tidak turun langsung menyadarkan masyarakat untuk melindungi diri dan mematuhi protokol kesehatan. Kenapa yang diurusi malah membuat wacana bersepeda di sisi pinggir jalan tol, atau sibuk membuat proyek yang akhirnya terasa mubazir.Â
Bukan berarti penulis adalah pengikut kecebong yang selalu nyinyir pada gubernurnya. Penulis sadar yang dipikirkan gubernur banyak, yang harus dilakukan sebagai gubernur itu bukan hanya melayani orang- orang yang masih gagal move on (kata pengikut setia Sang Gubernur).
Tapi sebagai warga, penulis merasa gubernur kurang hadir untuk menegur, menghardik orang-orang bandel yang banyak sekali ada di Jakarta raya ini.Â
Di Kampung Pedongkelan Cengkareng, kerumunan, orang-orang yang tidak bermasker saat keluar rumah masih merdeka dan bujugbuneng banyaknya. Seperti tidak ada yang ditakuti, masih saja banyak yang nekat melakukan aktivitas tanpa masker.Â
Lalu jika peningkatan kluster covid-19 siapa yang harus disalahkan? Bahkan jika menegur mereka malah kadang dicuekin bahkan ditertawakan. Hebat benar khan.
Sekarang jika sekitar Cengkareng masuk zona hitam tidak lagi zona merah dan RSUDnya menjadi seperti daerah horor kenapa tidak ada yang berpikir untuk meminimalisir persebaran dengan mematuhi anjuran pemerintah. Dalam bathin bertanya:"Ke mana Anies Baswedan, gubernur santun yang diidolakan oleh pemilihnya?"