Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Simbol, Salib dan Imajinasi Luar Biasa dari Manusia

14 Agustus 2020   07:55 Diperbarui: 15 Agustus 2020   15:24 1999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun ketika karena beragama manusia menjadi pembenci, ketika beragama manusia mesti harus fanatik dan terus curiga pada keberadaan orang lain apalagi berbeda keyakinan lalu bagaimana agama mampu memberi jaminan untuk tidak lagi memakan korban nyawa karena konflik berkepanjangan dengan satu sebab perbedaan agama.

Saat ini harusnya bangsa ini bersatu melawan pandemi dan penyakit global yang mengancam manusia yaitu Covid 19 namun karena banyak sudut pandang berbeda dari manusia mengenai penyakit ini maka banyak manusia cenderung tidak saling mempercayai. 

Apa yang dikatakan pemerintah kadang selalu ditolak karena banyak hal terutama karena politik dan terutama kecurigaan- kecurigaan yang akibat kepercayaan, keyakinan. 

Ormas - ormas radikal merasa terancam karena semangat toleransi, sedangkan kaum minoritas merasa ada ketidakadilan dari pemerintah ketika melihat bahwa pemerintah seperti tidak berdaya oleh ulah - ulah para radikalis yang mengancam ketenangan beribadah dan berkeyakinan.

Agama - dan kepercayaan asli yang sudah menjadi bagian kebudayaan sebelum agama pendatang ada terancam oleh ulah oknum pemerintahan yang tersusupi jiwa radikal dan fanatis sehingga banyak menganggap yang banyak dan mayoritaslah yang benar, yang lampau dan minoritas salah dan harus mengalah.

Mengapa harus takut jika ia kuat dalam iman, mengapa harus cemas hanya karena simbol yang tidak membahayakan.Lalu kenapa selalu ada imajinasi yang membuat duni media sosial ramai berbincang dan menimbulkan konflik sosial. Demonstrasi merebak hanya karena provokasi manusia tidak bertanggung jawab.

Aneh manusia ketakutan oleh simbol. Jika keyakinan kuat tidak perlu takut akan lambang - lambang yang sebetulnya tidak mengancam. Hanya manusia saja yang terlalu perasa. Semoga dengan semakin cerdas dan pintarnya manusia segala konflik dan perpecahan semakin berkurang. 

Manusia yang berpikir dan berpengetahuan luas akan semakin sadar bahwa perbedaan itu adalah dinamika kehidupan. Perbedaan sudut pandang itu kewajaran, tetapi manusia yang terseret dalam arus fanatisme dan selalu curiga pada kelompok dan keyakinan lain itu adalah manusia yang tidak mensyukuri hidup dan kehidupan. Salam damai selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun