Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bersepeda, Kebutuhan atau Hanya Latah?

30 Juni 2020   13:44 Diperbarui: 30 Juni 2020   13:39 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai bagian dari kaum urban, kebutuhan untuk gaya hidup, menghidupkan hobi dan menghobikan hidup banyak keinginan -- keinginan yang seharusnya tidak perlu dipaksakan tetapi akhirnya karena ada tren, ada dorongan untuk eksis dan tidak mau kalah dengan tetangga teman, saudara maka, semacam ada pemaksaan untuk melakukannya.

Kebutuhan Sepeda Karena Tren Atau Kesehatan

Di kota - kota besar, bahkan sampai pelosok, hobi sudah menjadi bagian dari kehidupan. Namanya life style, gaya hidup. Saat ini yang menjadi tren dan sedang menjadi perbincangan adalah booming orang yang membeli sepeda. 

Sepeda murah maupun mahal laris manis dibeli. Dem eksis banyak orang memaksa untuk membeli yang sebetulnya kebutuhan utama. Sepeda MTB yang dijual kisaran 2 setengan juta ke atas mengalami lonjakan permintaan. 

Saat libur, Sabtu Minggu di jalan -- jalan penuh dengan orang bersepeda. Sepedanya bagus- bagus, mahal - mahal. Kalau dulu sepeda adalah kendaraan utama yang terjangkau untuk menuju dan pulang dari kerja, sekarang sepeda adalah alat untuk memenuhi hasrat kemewahan, gaya hidup dan tren.

sepeda untuk wisata, Kenangan bersama almarhum Ayah di Kota Tua (dokumen pribadi)
sepeda untuk wisata, Kenangan bersama almarhum Ayah di Kota Tua (dokumen pribadi)
Olah raga sepeda memang menyehatkan, selain tidak memerlukan modal lebih seperti bensin, oli dan onderdil lain untuk menggerakkan mesin. Cukup dengan kekuatan kaki, dan stamina yang prima. 

Lalu mengapa harus beli sepeda mahal kalau hanya untuk kebutuhan olah raga?Banyak pertimbangan bagi para penggila sepeda, beberapa alasan di antaranya adalah semakin mahal sepeda maka semakin mahal sepeda maka semakin nyaman dikendarai, bisa melewati tanjakan dengan stelan gigi yang pas sehingga tidak merasa berat saat mengayuh. 

Sepeda yang mahal juga semakin ringan, dan mudah dibawa, serta dicopot/ diringkas sehingga tidak memakan tempat kalau kita bawa keluar kota dengan mobil.

Mengenal beberapa Jenis Sepeda

Ada beberapa jenis frame sepeda yang membuat sepeda semakin mahal. Yang paling murah adalah frame atau kerangka sepeda yang terbuat dari besi. Frame ini berat dan cepat berkarat, tingkatan selanjutnya berbahan aluminium. 

Framenya lebih ringan dari besi. Yang lebih sedikit mahal adalah frame yang terbuat dari bahan titanium. Bahan titanium jauh lebih ringan daripada besi. Namun bahan titanium tentu mahal.

Sepeda yang saya beli sekitar tahun 2005, dan sudah mengalami perombakan besar pada sparepartnya.(dokumen pribadi)
Sepeda yang saya beli sekitar tahun 2005, dan sudah mengalami perombakan besar pada sparepartnya.(dokumen pribadi)
Bahan yang menjadi favorit untuk pesepeda profesional adalah yang berjenis karbon Frame jenis ini sangat ringan namun kuat, sepeda bisa ditenteng dan dibawa tanpa merasa cape saat menggendongnya. 

Namun ada rupa, kualitas dan harga. Kalau anda mencari sepeda berbahan frame karbon dan menginginkan harga hanya sekitar 3 jutaan, anda akan kecele. Dipastikan harganya lebih dari 20 juta ke atas bahkan sampai dengan ratusan juta rupiah.  

Beberapa merk sepeda ternama di Indonesia seperti Polygon dan United, telah memproduksinya  untuk keperluan sepeda balap, untuk lomba -- lomba bertaraf internasional. Indonesia patut berbangga karena merk Polygon dan United sudah memasarkannya di luar negeri dan diakui kualitasnya sangat bersaing di Eropa.

Bersepeda dan Tata Tertib berlalu Lintas

Sekarang apakah pesepeda memilih sepeda hanya karena pengin merasakan euforia bersepeda dalam tren gara - gara pandemi atau pengin benar - benar menerapkan pola hidup sehat, dengan bersepeda. 

Banyak pesepeda baru tidak mematuhi rambu - rambu lalu lintas, menantang arus, dan mengendarai sepeda ditengah tengah laju sepeda motor yang kencang. Lalu mengapa pesepeda perlu mengenakan helm pengaman, sekedar asesoris atau hanya ingin menunjukkan bahwa ia punya helm keren dan mahal?

Kadang banyak orang hanya latah bersepeda, tetapi tidak mengindahkan peraturan  dan tata tertib berlalu lintas.

Yang Hanya tren Akan mudah Bosan

Bagi mereka yang hanya karena gaya, sekedar mengikuti tren maka suatu saat ia akan bosan jika antuasiasme masyarakat pada dunia pernggenjotan atau dunia pernggowesan sudah surut. Seperti halnya ketika masyarakat tergila - gila dengan tren batu mulia, atau tanaman hias yang berharga sampai ratusan juta.

Keuntungan bersepeda

Menurut tinjauan kesehatan bersepeda banyak menguntungkan:

Kebiasaan bersepeda dapat menurunkan  kada lemak tubuh, mengontrol berat badan dan meningkatkan metabolisme sehingga kalori banyak dibakar oleh pergerakan tubuh saat bersepeda.

Yang menginginkan kaki kuat dan tidak gampang sakit sendi, bersepeda adalah solusi murah untuk membantu memulihkan kekuatan kaki dan menekan munculnya sakit persendian terutama di lutut dan dan tungkai kaki.

Bersepeda selain sehat juga bisa membantu menghilangkan stres, meningkatkan konsentrasi dan menambah nafsu makan.

Itulah beberapa keuntungan bersepeda

Di Jakarta sebagai pendatang saya punya sepeda pertama sekitar tahun 2005. Sebelum ada CFD ( Car Free Day )dan masih tinggal di sekitar Depok. Jarak tempuh sepeda saya ketika awal bersepeda lumayan, saya pernah melintasi jalanan di sekitar UI, Depok, Sawangan, sampai legenda Wisata.

Kemudian ketika saya kost di Pasar Minggu pernah melakukan perjalanan bersepeda dari Pasar Minggu, melintas di Cilandak, Jagakarsa, Beji, terus melewati jalan kecil menuju UI dan keluar lewat stasun Pondok China, meluncur ke Jalan Margonda, ke arah Depok baru, Depok lama, Menyusur rel ke Citayam, menuju ke Cilodong dan berputar di ibu kota Bogor yang terletak di Cibinong. 

Dari Cibinong langsung ke Jalan raya Bogor, dan kemudian masuk kota Bogor, saya menempuh perjalanan dari pagi sampai siang... istirahat di sekitar stasiun bogor dan istana Bogor.

Melihat kebutuhan Bersepeda di Jalan Raya atau di Trek Off Road?

Kenapa bisa kuat menempuh perjalanan jauh, salah satunya karena pemilihan jenis sepeda yang pas, ergonomi dan jenis ban yang cocok untuk menempuh perjalanan cukup jauh. Bersepeda bukan hanya masalah mahal dan murah, tetapi juga perlu dipertimbangkan bentuk geometris dari frame sepeda. 

Mengendarai sepeda di jalan raya dengan sepeda Down Hill tentu kurang cocok, karena suspensi peer tengahnya membuat kenyamanan bersepeda berkurang. 

Lebih cocok menggunakan sepeda dengan ukuran ban kecil bila sedang menempuh perjalanan lewat jalan beraspal. Karena daya cengkeraman rendah, ban bisa melaju dengan cepat. Downhill dan sepeda gunung lebih cocok untuk jalan off road yang tidak rata.

Jadi bersepeda bukan hanya karena latah bersepeda, tetapi juga perlu memperhatikan jenis sepedanya. Kalau anda lebih sering berada di jalan rata sebaiknya memilih sepeda berjenis roadbike, yang pernah digemari untuk sepeda di jalan raya ada sepeda fixie(single speed, Fixed Gear). Jenis sepeda dengan satu gear tanpa butuh pindah gear dan tanpa rem.

Untuk yang senang bertualang di alam bebas, jalan yang berkelok dan menantang pilih yang berjenis mountain bike atau jenis downhill yang ada suspensinya di tengah, dengan jenis ban yang lebih lebar daripada sejenis fixie yang kecil.

Penulis pernah menempuh perjalanan dari Cimanggis  sampai ke Tanah abang, berangkat sekitar jam setengah 6 pagi dan sampai di Tanah Abang, sekitar 6 limabelas menit. Namun tentunya saya harus pelan - pelan latihan dari jarak dekat dahulu. 

Setelah sekitar satu bulan rutin bersepeda, stamina menjadi lebih kuat dan jarak tempuh bisa lebih jauh. Yang terpenting lakukan dulu pemanasan atau semacam stretching sebelum bersepeda agar otot- otot tidak kaget saat menggenjot sepeda.

Apakah pernah bosan bersepeda? Seharusnya bersepeda itu rutin dilakukan, namun pernah istirahat lama tidak bersepeda karena kesibukan bekerja.

besiap bersepda di tengah Pandemi dengan Masker (dokumen pribadi)
besiap bersepda di tengah Pandemi dengan Masker (dokumen pribadi)
Anjuran terpenting bersepeda adalah rutin,konsistensi dan jangan diforsir tenaga kita. Saat mengayuhpun akan lebih tahan jarak jauh jika secara konstan menggenjotnya. Jadi anda bersepeda karena ingin sehat karena hanya latah saja? semoga pilihan pertamalah seharusnya. salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun