Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Didi Kempot dan Djaduk Ferianto, Seniman yang Meninggal di Puncak Ketenaran

7 Mei 2020   16:45 Diperbarui: 7 Mei 2020   17:30 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Djaduk dengan musik etniknya wangi di kalangan pemusik dunia. Mas Djaduk tidak perlu harus keliling melakukan talkshow, diskusi di TV untuk mendapat pengakuan sebagai pesohor atau selebritis. Karyanya sudah selebritis. Karyanya sudah diakui sebagai karya yang bisa melintasi batas negara. Kebudayaan selalu bisa berbicara di tingkat global, sayangnya banyak penentu kebijakan yang cenderung mengabaikan peran serta seniman.

Mengumpulkan donatur sampai milyaran rupiah dari seorang seniman inspiratory. Itu sesuatu banget. Kalau pikiran kotor uang segitu pasti sudah diinvestasikan untuk modal bisnis, membeli properti, tanah dan foya- foya. Mas Didi tahu apa yang kau mau...

Sudah menularkan kebaikan saja masih banyak yang nyinyir. Mencurigai cara mencari dana yang aneh, atau kadang langsung dikait- kaitkan dengan agama. Glenn Fredly Pelantun lagu cinta. 

Juga wangi oleh jejaknya yang menjadi aktivis penggalangan dana untuk korban wabah Korona. Bakat atau talenta mereka digunakan sepenuhnya untuk menebarkan kebaikan. Mereka tumbuh sebagai seniman yang mencintai manusia dengan universal, tanpa memandang komunitas, keyakinan dan tetek bengeknya. Yang terpenting adalah inisiasinya untuk turut ambil bagian dalam menebarkan kebaikan sampai.

Kini mereka mungkin tengah bermusik dan berkarya di alam keabadian. Doa -- doa tulus dari para penggemar setianya, dari para penikmatnya agar para seniman harum mewangi itu mendapat tempat di sisi Tuhan. 

Kini butuh banyak lagi seniman - seniman yang mampu menggerakkan masyarakat untuk berbuat kebaikan di tengah hebohnya para petualang di media sosial yang selalu bikin heboh dengan nyinyiran dan komentar- komentar sinis emosional yang digunakan untuk memecah belah, memilah- milah berdasarkan keyakinan dan ideologi. Pemikiran sempit yang harus ditebas.  Lihat saja rekam jejak Lord Didi yang bisa meny massa melupakan kesedihan , menyanyi patah hati tetapi dengan riang gembira.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun