Itulah saat ini saya merasa perjalanan menulis saya di Kompasiana sedang diuji, kesabaran untuk meraih keberuntungan, kesabaran untuk melalui jalan sepi pembaca, dan jalan berliku untuk mendapatkan kembali insting menulis. Mungkin ada kesalahan dari saya sebagai penulis, yang malkondisi, menyinggung perasaan pengelola, atau ingkar janji yang membuat saya merasa ada suasana beda dari jejak tulisan saya sebelumnya.
Untuk mencapai ratusan rasanya sangat susah, pun ketika selama 31 artikel selama sebulan tidak sekalipun nangkring di Artikel Utama. Bukan tujuan utama sebenarnya, tetapi ada rasa kecewa dan pertanyaan yang terus menggelayut. Tetapi ya sudahlah.
Menulis itu adalah perjuangan, ketabahan dan semangat yang pantang surut untuk mendapatkan pengakuan sebagai penulis konsisten yang tulisannya selalu ditunggu. Mungkin karena banyaknya artikel yang ngantri sehingga hanya artikel yang beda dan unik serta luar biasa menariknya yang bisa bertahan lama dalam antrian.
Ada PSBB pembatasan berskala besar terhadap nasib tulisan di Kompasiana. Dan Jika dari awal sudah mencuri perhatian maka akan bisa meraih view banyak dan aneka hadiah yang ditunggu penulis, nangkring di AU, mendapatkan popularitas, dan nangkring di nilai tertinggi. Itulah rumah besar Kompasiana. Dinamika kehidupan amat terasa. Barisan penulis antre untuk mendapatkan perhatian admin. Jika beruntung maka anda akan menjadi langganan dan diprioritasnya dalam sistem sehingga takdir tulisan akan selalu bagus dengan market share yang tetap tinggi.
Sekali Lagi kunci bertahan lama di platform blog selain ketabahan, ya jangan cepat putus asa jika tulisan hanya sedikit yang membaca. Saya bisa bertahan lama di Kompasiana terutama karena pertama saya suka menulis, kedua saya ingin tetap pengin menulis supaya otak tetap terasah untuk membuat analisa, melatih ingatan dan meningkatkan keterampilan menulis.
Pasti ada buah yang bisa dipetik, ada hikmah yang bisa diambil sehingga jika sabar dan tabah suatu saat impian sebagian penulis tercapai. Anda yang saat ini masih merasa kecewa, mulai putus asa ketika viewnya amat rendah, teruslah menulis. Ada waktunya bisa meraih kesuksesan. Pasti. Tentunya harus selalu konsisten menulis, menulis dan menulis. Lebih bagus lagi terus mengembangkan kesukaan membaca, membaca dan membaca. Salam literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H