Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulislah daripada Terapi di Rumah Sakit Jiwa!

4 April 2020   06:45 Diperbarui: 4 April 2020   07:29 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Terkadang banyak orang tidak bisa menyembunyikan rasa cemasnya. Tekanan dalam jiwanya bergejolak hingga menyebabkan stres. Ketika stres bertumpuk, semakin berat hingga menyebabkan depresi. Dari depresi menjadi akut hingga mengganggu syaraf-syaraf di otak. 

Karena penuhnya masalah yang tidak tertanggulangi maka seseorang menjadi lupa siapa sebenarnya dirinya. Dia masuk ke lorong yang tidak tahu apakah itu. Ia tidak sadar bahwa ia masuk dalam masalah yang tidak bisa ditanggulangi hingga tidak sadar ia melakukan tindakan nekat dan bagi orang lain ia telah masuk fase gila.

Masalah gila itu bermula dari masalah-masalah yang kecil, dipendam dan tidak dilampiaskan. Kadang ia marah-marah dengan spontan, menangis lalu bisa ngamuk tanpa ada yang mengendalikan. Bagi orang-orang jaman dahulu satu-satunya terapi adalah dengan memasungnya. Sebab jika tidak dipasung ia bisa membahayakan orang lain. Masalah yang dipendam itu menjadi bom waktu.

Sebetulnya sakit jiwa bisa diminimalisir jika seseorang mampu menyelesaikan masalah dengan mengekspresikan lewat aktivitas olah raga, aktifitas  yang membuat ia bisa melepaskan ketegangan demi ketegangan dan satu lagi yang efektif adalah dengan menulis. 

Menulis membantu seseorang mengurai masalah kusut yang ada dalam dirinya, dalam bathinnya.Menulis apa saja, tidak perlu harus bagus, dengan bahasa yang indah. 

Yang pertama dilakukan adalah dengan menulis apa saja yang ada dalam pikiran. Tidak perlu memikirkan tata bahasanya, titik komanya dan jenis tulisannya. Jika menulis dilakukan rutin seseorang bisa menerapi diri sendiri dengan melakukan curhat, atau menumpahkan masalahnya ke dalam tulisan.Terserah mau panjang atau pendek, mau rapi atau tidak yang penting mengekspresikannya.

Lama- lama setelah terbiasa ia tentu akan mengoreksi tulisannya dan menganggap bahwa tulisannya amburadul, pelan-pelan lalu mencoba memperbaikinya ke tahab editing. Setelah ternyata tulisannya mulai tertata ia mulai menyukai dunia tulisan. Setelah biasa maka spontanitas menjadi sebuah terapi efektif untuk menumpahkan segala unek-uneknya.

Itulah mungkin nasihat ini benar "menulislah daripada terapi di Rumah Sakit Jiwa". Waktu sedikit sungguh berharga untuk meluruskan benang kusut yang ada dalam pikiran. Setiap orang akan dianugerahi masalah. Tidak ada satu manusiapun yang tak pernah bermasalah dalam hidupnya. Justru dengan masalah manusia semakin kuat. Sebab masalah itu mampu menguatkan dan membuat mentalnya kuat menghadapi badai hantaman masalah selanjutnya.

Yang penting ketika ada masalah, jangan terjebak dalam emosi, terbawa arus melow dan menangis sejadi-jadinya. Sebetulnya menangis juga terapi, tetapi lebih baik mengeluarkan semua unek unek dengan berteriak keras dan menulis sebab dua solusi itu efektif untuk melepaskan ketegangan syaraf. Menulis itu proses mengekspresikan diri hingga perlahan masalahnya surut dan ia bisa berpikir jernih untuk menyelesaikan berbagai hal sehingga beban semakin ringan.

Setelah menulis menjadi kebiasaan maka ia akan mudah untuk menulis, bahkan tulisannya bisa saja diubah menjadi artikel, novel, cerpen, puisi, narasi. Kebiasaan menulis mampu meredam emosi, mengurai masalah pelan-pelan dan banyak penulis yang mampu berpikir dalam pada setiap permasalahan dan akhirnya menjadi Quote atau kata-kata bijak untuk melepaskan diri dari masalah yang membelit dengan cara cerdas dan inspiratif.

Selain menulis juga doa tidak kalah pentingnya. Dengan doa manusia bisa berbincang dengan Tuhan, Sang Maha Pencipta. Bagi yang katolik Doa kepada Bunda Maria rasanya sangat efektif untuk mengurai masalah hidup. Pendekatan doa kepada bunda Sebagai perantara untuk memohon dan meminta keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun