Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Untuk Populer Kenapa Harus Berbohong?

13 Maret 2020   19:36 Diperbarui: 14 Maret 2020   01:11 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toh mereka yang diceramahi tidak akan telaten membedah satu persatu apa yang dikatakan penceramahnya, pun jika dibohongi mereka tetapi merasa penceramah itu benar, jadi untuk apa kritis, enjoy menikmati susunan kata yang sebetulnya lucu bagi orang yang mempunyai pengetahuan tinggi.

Untuk populer sekarang ini banyak caranya, menjadi youtuber bisa buat saja tayangan Edan, nganeh- anehi atau buka aib sendiri kalau perlu. Buat saja tingkah konyol, kalau perlu kentir. Lalu misuh misuh di media sosial, dijamin cepat terkenal dan populer.

Masyarakat ternyata selalu rindu untuk melihat makhluk antik, semakin antik dan wajahnya nyeleneh akan semakin diperhatikan. Jadi jangan rendah diri kepada yang "maaf, tampang antik". 

Anda berpotensi menjadi orang terkenal!. Menjadi pas- pasan dan tidak pernah nyeleneh tidak menguntungkan untuk saat ini, kamu hanya akan menjadi manusia biasa. 

Dan ketiika wajah antik disertai dengan lontaran kata- kata yang membuat anda "pengin numpang pup" maka beberapa langkah lagi akan menjadi terkenal, walau entah terkenalnya karena prestasi atau karena dikejar- kejar satpol PP karena buka lapak sembarangan. Hajinguk ki!

Pada judul di atas dibuat judul dengan nada bertanya.Untuk Populer memang wajib berbohong? Ya berbohong itu hanya bumbu awal, kalau sudah terkenal khan bisa tobat, mengaku dengan bisik-bisik kepada managernya, kepada anak buahnya bahwa ia perlu trik, agar melejit, salah satunya dengan berbohong, toh dulu orang tua kita sering berbohong, alasannnya demi keselamatan, agar orang tua tidak terbebani jika menjawab terlalu jujur malah membuat anak semakin penasaran bertanya.

Jika terlalu jujur maka tipe anak sekarang selalu akan mencecar sampai ke akar akarnya dan akibatnya bisa satu anak semakin pintar, semakin banyak pertanyaan terlontar. Bagi penceramah yang berawal dari tingkah nyeleneh akhirnya akan merasakan keanehan, ternyata menjadi nyeleneh itu bikin ketagihan.

Duh, Gusti ada - ada saja sekarang. Siapakah yang keblinger saat ini? Yang mengaku taat beragama tetapi selalu saja membuat resah orang, atau yang tidak beragama tetapi selalu sigap membantu kesusahan orang lain. 

Yang baik itu sudah orangnya baik, taat beragama, rendah hati dan mau bergaul dengan siapa saja, bahkan yang bisa selalu menolong saat orang lain kekurangan, terpuruk dan terjebak dalam ruwetnya kehidupan. 

Tetapi ada berapakah manusia yang sesempurna itu? nabi saja masih banyak kekurangannya sebagai manusia, meskipun bagi anak buahnya sudah dianggap sebagai sempurna. 

Keteladanan nabi lebih digambarkan sebagai manusia sempurna yang bisa merubah paradigma manusia yang semula tidak percaya Tuhan namun kemudian percaya dan mengikuti keyakinan sang Nabi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun