Di Jakarta hampir semua instansi mereskedule semua kegiatan akibat ancaman Corona yang menghebohkan dunia. Â Sekolah- sekolah menunda berbagai lomba yang melibatkan banyak peserta dan mengundang kerumunan. Paduan suara harus ditunda, Live in, perkemahan massal, home stay, kunjungan-kunjungan ditunda sampai waktu yang belum bisa ditentukan.
Semakin banyak orang yang terindikasi Corona maka semakin banyak sekolah diliburkan. Munculnya kepanikan publik ini memicu krisis kejiwaan dan krisis dalam dunia kerja. Semua menunggu dan berharap tidak terkena dampak dari munculnya wabah Corona yang dimulai dari Wuhan Cina.
Sudah lebih dari 65 negara tersuspect Corona. Banyak liga sepak bola menunda pertandingan sepakbola, guliran bisnis mengalami perlambatan. Di Kota -- kota ada oknum kurang ajar yang menimbun masker, memborong sanitizer.
Tidak mau ketinggalan politisi pun ikut memperkeruh dan membuat panik masyarakat dengan pernyataan yang tidak menenangkan tetapi malah membuat tambah panas suasana. Krisis ekonomi dunia sedang menjadi ancaman, hampir semua negara menunggu dengan harap -- harap cemas berhentinya ancaman virus.
Di tempat -- tempat umum, transportasi umum sudah menerapkan pengawasan ketat untuk mencegah merebaknya virus. Di berbagai negara sudah banyak yang meliburkan siswanya, meminimalisir munculnya kerumunan.
Di super market banyak muncul aksi borong sembako, makanan- makanan pokok untuk stok, agar jika ada tindakan isolasi  cukup bekal dan persediaan ketika mereka dilarang bepergian.
Banyak Kegiatan Dijadwal Ulang Sampai Batas yang Belum Ditentukan
Pertunjukan- pertunjukan musik, pegelaran tari dan modern dance ditunda. Berbagai pameran produk, terpaksa direskedule ulang. Kepanikan melanda semua lini. Corona itu seperti hantu yang gentayangan di malam hari. Mata jelalatan, jantung berdegup kencang, ancang- ancang lari bila tiba- tiba hantu muncul.
Corona telah mengacaukan hampir semua jadwal dunia kerja dan event organizer. Semua saling menunggu, Â Tidak ada jadwal yang benar- benar fix atau pasti. Pekerjaan pekerjaan rutin harus ditinjau, pekerjaan- pekerjaan spontan dan incidental akan mendapat perhatian lebih. Dunia akan lebih dikendalikan produk digital.
Makan, transaksi bisnis, bisa dilakukan dengan tanpa melakukan kontak fisik. Cuma dampaknya manusia seperti terpenjara dalam dunia virtual. Jiwa- jiwa manusia kosong karena komunikasi tidak pernah melibatkan cemistri antar manusia. Manusia seperti robot, dan dikendalikan oleh teknologi.
Untuk mencegah virus, alamlah yang sebenarnya bisa menangkalnya. Virus virus semacam Corona akan meleleh oleh sengatan matahari. Virus tidak akan banyak dayanya ketika stamina manusia kuat, sistem imunitas dalam tubuh manusia kuat. Dan jangan lupa jangan mudah panik sehingga mengganggu kesehatan jiwa.
Jika jiwa merasa gampang terancam dan paranoid terus melanda diri sendiri maka apa- apa yang dikerjakan rasanya selalu ada ancaman. Ketenangan adalah kunci dari kesehatan jiwa seseorang. Menghadapi ancaman apapun yang mengintai ketenangan diperlukan untuk mudah lepas dari masalah.