Tanggal 13 dan 14 Februari 2020  BPK Penabur  Jakarta menyelenggarakan pelatihan Peer Educator tingkat SMP gelombang kedua. Setiap tahun TIM Lapendik (Layanan Pendukung Pendidikan)  Penabur selalu mengadakan Pelatihan Peer Educator.
Definisi Peer Education adalah sebuah konsep populer yang mengacu pada berbagai  pendekatan seperti saluran komunikasi,metodologi, filosofi dan strategi. Tujuan Peer Educator adalah mendidik siswa SMP mengenal persoalan seputar remaja dari masalah penyimpangan seksual, penyalahgunaan obat obatan Psikotropika (Narkoba), melakukan pendampingan teman sebaya untuk mengingatkan tentang bahayanya mengkonsumsi narkoba, sex bebas, gaya hidup tidak sehat, mengkonsumsi makanan tidak sehat.
Pembicara cukup kompeten dengan pembicara pertama Sarah (vice President of D'Jakarta Youth Center ;DCY) yang menjelaskan tentang Pendidik Teman Sebaya.
Persoalan remaja sekarang terutama di jaman medsos adalah pergaulan bebas, banyak remaja hamil di luar nikah, kasus kasus pelecehan seksual yang melibatkan remaja, atau remaja yang menjadi korbannya.
Permasalahan rumah tangga menjadi pemicu remaja mengalami krisis identitas sehingga remaja kehilangan pegangan, akhirnya melakukan pemberontakan dan melakukan kompensasi di luar rumah. Sarah mencontohkan  hamil di luar nikah dalam setahun ada sekitar 500 kasus.
Pola makan sehat dengan gizi seimbang membuat kesehatan menjadi lebih prima. Dr. Yulis sebagai Konsultan Gizi banyak memberikan tips bagaimana mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung nutrisi, seimbang mengkonsumsi karbohidrat, sebagai sumber tenaga, penyerapan gula yang ideal dan melakukan gerakan- gerakan tubuh supaya bisa membakar kalori dan karbohidrat dalam tubuh.
Kebutuhan pada manusia yang utama adalah protein, yang terdapat pada makanan seperti telor dan kedelai. "Gak makan gula gak apa - apa asal makan karbohidrat" .
Pada intinya pelatihan Peer Educator mendorong remaja khususnya siswa SMP untuk menularkan pola hidup sehat, menjelaskan dengan bahasa yang mudah dan dilakukan oleh teman sebaya mengenai bahaya jika menjalani hidup atau bergata hidup tidak sehat.
Beberapa faktor yang membuat manusia terancam kesehatannya.
1. Pola hidup tidak sehat dengan makan makanan instan, minum minuman dengan kadar gula tinggi, mengkonsumsi makanan yang penuh lemak. Sering mengkonsumsi goreng- gorengan melebihi takaran, kurang tidur, sering begadang dan larut bermain game dari hand phone sehingga durasi tidur berkurang.
2.Mengkonsumsi obat obat penenang, pemacu stamina dan terjebak mengkonsumsi obat- obatan terlarang ,merokok dan menghisap vape. Orang yang sering menkonsumsi obat- obatan terlarang atau yang disebut NARKOBA (Narkotik, Psikotropika, Bahan Adiktif lainnya) ganja (Cannibus Sativa) akan mengalami ketergantungan. Kalau sering mengkonsumsi  putaw jika telat akan mengalami sakau.
Narkoba adalah penyebab setiap hari hampir 50 orang meninggal dunia. Kerugian yang ditimbulkan sekitar Rp. 50 trliyun; dari lingkaran perdagangan, rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial menurunnya SDM dengan kerusakan otak secara permanen.
3. Kurang olah raga. Manusia harus menyeimbangkan kehidupannya selain aktif mengkonsumsi makanan maka manusia juga harus rajin membakar lemak dengan cara berolah raga. Olah raga membuat tubuh bugar dan tidak mudah terkena penyakit.
4. Stres menjadi salah satu pemicu manusia terjebak dalam penyakit- penyakit kejiwaan. Jika tubuh tidak balance maka akan mudah terkena penyakit. Salah satu pemicu cancer selain pola makan tidak teratur bisa dipicu oleh pikiran yang kalut, sering gelisah ditambah dengan ancaman hormon tubuh yang kurang imun terhadap penyakit.
Remaja yang aktif, remaja yang sedang memasuki masa perubahan butuh inspirasi, butuh teman yang mampu mengendalikan diri agar terjebak dalam pola pergaulan tidak sehat dan pola hidup tidak teratur.
Peer educator adalah salah satu pencegahan bagi remaja untuk menghindari pergaulan salah dengan orang- orang ODHA, mereka yang terlibat dalam penyalahgunaan obat obatan, psikotropika.tembakau gorilla (tembakau ditambah esktrak cengkeh ekstrak  opium, putaw/heroin.
Dalam pelatihan tersebut Penabur mendatangkan orang- orang kompeten di bidangnya, Ahli dalam pendekatan remaja, ahli gizi dan nutrisi, Pembicara yang kompeten dalam komunikasi masa, testimoni tokoh atau orang yang pernah terkena gejala cancer awal dan testimoni dari orang -- orang yang pernah mengkonsumsi obat- obatan terlarang(diilustrasikan  bagaimana akibat yang ditimbulkan dari mereka yang kecanduan NARKOBA.
Yayasan Sahabat Rekan Sebaya (SRS) yang dipimpin oleh Kak Hanis menjelaskan dengan memberi ilustrasi adegan perilaku orang yang mengalami ketergantungan. Diselingi dengan live musik menarik sehingga peserta merasa terhibur semangat mengikuti sesi yang diampunya.
Perkembangan media sosial membutuhkan perhatian lebih pada remaja sebab mereka yang berada dalam generasi Z sangat potensial bagi masa depan maka sayang jika generasi mereka harus rusak hanya karena kasus- kasus yang membuat masa depan mereka menjadi gelap dan Madesu(masa depan suram).
Saatnya remaja bangkit menyambut masa depan dengan pola hidup sehat.
Salam damai selalu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI