Indonesia butuh sumber daya berkualitas, ,maka semua elemen bangsa harus sadar pentingnya pendidikan, pentingnya akhlak yang bersandar pada kualitas iman dan intelektual. Kuat imannya tapi tidak dilandasi intelektual hanya akan melahirkan manusia religius tapi gampang diperdaya dan diarahkan untuk menjadi pengikut fanatik. Intelektual tapi kurang iman hanya akan melahirkan orang- orang keblinger memanfaatkan kepandaiannya untuk menipu dan berbuat korupsi.
Ketidakseimbangan melahirkan manusia manusia "gila". Mereka masuk dalam lorong aneh yang membuat silang sengkarut negara. Hidup dalam alam halusinasi dengan imajinasi yang tidak membumi.Maka ketika ada upaya penggiringan opini oleh pengamat dan aktivis HAM memandang perlu pemulangan eks ISIS negara harus tegas menolak upaya radikalisme masuk. Dalam permainan catur negara memang harus memutuskan untuk mengorbankan anak catur yang memicu potensi krisis agar Rajanya tidak terkena skak mat lawan.
Saya setuju jika presiden menolak pemulangan Eks ISIS kembali, bukan karena takut dan cemas munculnya terorisme namun lebih karena ingin mendukung negara lebih serius menyelesaikan persoalan yang lebih penting. Salam hangat selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H