Masalah kritik yang tajam bisa saja dimaklumi, tetapi banyak yang menggunakan body shaming... membuat nyinyiran yang bernada membully, perundungan dan penyerangan terhadap sosok dengan menyertakan isu- isu pribumi dan non pribumi.
Balas membalas komentar dan saling memaki dengan kata- kata jorok, kata- kata kasar, itulah yang membuat rasanya Jakarta yang panas dan banyak persoalan terutama masalah banjir semakin penuh dengan polemik.
Semoga ini perasaan saya saja. Beropini masalah politik membuat saya harus bisa memilah- milah, jangan sampai kritikan ataupun opini saya sampai mencederai yang tidak bersalah.Â
Kalau sekarang politik menjadi pilihan saya untuk beropini semoga kritikan saya obyektif. Melihat Jakarta, gubernur memang harus menjadi contoh nyata bagi masyarakat Jakarta untuk berubah lebih baik, membangun karakter yang lebih bermartabat.Â
Menurut saya, Pak Anies belum seperti yang saya bayangkan tentang pemimpin ideal Jakarta. Kalau Pak Anies ingin menjadi yang terbaik, barangkali ia perlu membuka diri untuk bisa meneruskan apa yang sudah baik di era sebelumnya dan tidak malu belajar untuk mewujudkan Jakarta yang bermartabat dan beradab.Â
Masyarakat Jakarta kan semua bukan hanya yang suka, tetapi yang masih aktif mengkritik dan menyangsikan kinerja anda. Salam damai selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H