Jangan sedih jika minggu-minggu ini Anda belum punya cukup dana untuk keluar kota. Barangkali Anda masih bekerja keras mengumpulkan recehan demi recehan untuk berlibur ke Bali atau bahkan ke Pulau Komodo di NTT. Mau ke pantai murah tanpa mengeluarkan banyak uang?
Kalau dekat- dekat Jakarta barat silahkan mampir ke pulau reklamasi yang berada di kawasan PIK (Pantai Indah Kapuk). Bagaimana caranya jika menggunakan moda transportasi umum? Silahkan naik Transjakarta. Dari Grogol bisa lurus menuju Pluit. Dari Pluit bisa terus sampai Muara Karang. Dari Muara Karang perjalanan dilanjutkan dengan ojol atau naik pengumpan Transjakarta yang langsung menuju ke Pulau Reklamasi.
Kendaraan umum sebetulnya tidak banyak yang boleh masuk sampai kawasan reklamasi yang saat ini tengah diperluas dan sedang dibangun jembatan untuk menghubungkan dengan pulau-pulau reklamasi yang lain, tetapi Angkot Jak Lingko sampai ke pulau tersebut. Pemandangannya sih boleh dibilang lumayan.
Untuk bisa sampai ke bibir pantai, Anda harus meniti bebatuan besar yang salah satunya berfungsi untuk memecah ombak agar jika laut pasang dan angin kencang air terhalang bebatuan besar. Fotografi cukup dimanjakan dengan view pantai yang eksotis. Ada kapal-kapal besar yang berada di seberang dan tampak apartemen dan ada gedung tinggi menjadi pemandangan kontras hamparan laut disapu gedung-gedung tinggi megah.
Pulau Maju atau terkenal disebut dengan pulau G sempat menjadi tempat yang dipergunjingkan karena tidak mengantongi izin pembangunan secara resmi, bahkan ada gubernur yang dengan tegas akan menghentikan reklamasi jika terpilih kelak sebagai gubernur. Pada akhirnya Pembangunan Pulau G tetap berjalan dan kini lebih terkenal dengan nama pulau maju yang sedang dikerjakan penyempurnaannya oleh Agung Podomoro Grup.
Saya kebetulan tinggal di sekitar Kapuk. Mudah menjangkau, mudah menaklukkan alam hingga bisa menikmati cerahnya langit di atas cakrawala di seputaran Jakarta yang daratannya semakin ambles "saking" banyaknya gedung pencakar langit, getaran-getaran gempa tektonik serta padatnya kendaraan bermotor berpengaruh banyak pada munculnya kekuatiran masyarakat akan terjadinya fenomena tanah ambles. Duh maaf mengapa kok ya bicara jelek-jelek tentang Jakarta sih, bukannya harus dipromosikan agar semakin terkenal.
Kalau sedang bening langit senja Pulau G tampak eksotis. Jika Anda kebetulan membawa DSLR dan mempunyai lensa zoom. Atur ASA, Sutterspeed, atau kalau perlu memakai tongsis atau WB apa salahnya main-main dengan langit senja jingga kemerah-merahan memotret sosok hingga tampak siluet wajah dalam balutan sinar rembulan dan kemerah-merahan dengan bayangan hitam untuk memperkuat karakter objeknya. Sebelum ke pantai tampak gerbang unik berwarna keemasan dengan bentuk-bentuk frame besi yang dikombilasinya hingga tampak melingkar.
Nah Anda yang berdomisili dekat Pulau Reklamasi, jangan khawatir, jika mampir ke deretan pulau reklamasi tersebut banyak kok jajanannya. Pada Hari Sabtu dan minggu pagi biasanya banyak orang yang sengaja datang dan melakukan olah raga ringan dengan baju- baju sporty yang beraneka bentuk disain.
Pada hari Sabtu dan minggu sering banyak komunitas sengaja datang dan membuat kawasan dekat pantai semakin ramai dan unik, intagramable pula, semakin girang pula bagi mereka yang memang sedang demen selfie dan seperti tidak mau kalah dengan mereka yang memang traveler dan sering mengunjungi tempat-tempat yang wow banget.Â
Kebetulan saya tertarik dengan komunitas pemelihara burung Nuri yang cukup besar. Burung itu bisa melintas seputar pulau G dan kembali ke tempat semula. Burungnya cukup ramah kalau sedang tidak diganggu. Warna warni burung hijau putih, kuning,merah, putih dengan kekontrasan yang menarik.
Kalau sedang low budget tidak perlu gengsi, silahkan (parkir mobil dan motor)di dekat pantai asal tertib dan terutama tidak boleh buang sampah sembarangan entah di pinggir pantai maupun kawasan tersebut. Jika tengah patah hati silahkan menyepi sejenak dan berusaha mencari cara untuk melupakan sang mantan dengan duduk di bebatuan.
Jika ingin menangis dan tidak ingin diketahui pengunjung lainnya, cari tempat saja pojok deretan bebatuan sambil mendengarkan musik Didi Kempot yang meskipun syairnya mellow tetapi "ambyar tenan". Kalau Anda orang Bandung dan Jawa Barat umumnya dan kebetulan bekerja di Jakarta Barat, tidak usah malu mendengarkan musik yang nyaman untuk nongrong santuy, musik degung sambil ingatan ke kampung halaman yang desanya seperti dipeluk gunung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H