Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengambil Hikmah dari Kompasianival 2019

25 November 2019   04:05 Diperbarui: 25 November 2019   04:26 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nara Sumber Kompasianival 2019 Ivan Lanin dan Dita Raharja (dokumen pribadi)

Meskipun sambil lalu pembicara telah memberi wawasan baru tentang dunia media sosial, saya yang anggota kompasiana tentu saja boleh dikatakan tidak jauh jauh dari gadget dan aktifitas media sosial.

Yang sempat saya catat dalam pikiran adalah ketika Mas Gemi dari Kompas menerangkan tentang tipe pekerja Vick dan Growt. Tipe Vick biasanya kurang bisa mengikuti perubahan sedangkan yang bertipe growt adalah pembelajar yang selalu tertantang untuk belajar belajar dan belajar, tidak takut menerima tantangan dan proyek baru yang belum pernah dikerjakannya.

Saya ingin bertekat meskipun umur beranjak senja tetapi sebagai Kompasianer yang senang menulis maka harus selalu belajar baik dari yang muda maupun yang senior untuk selalu memperbaiki kualitas menulis dengan mencoba berkembang dalam berpikir dan berkreasi.

Hikmah dari kopi darat dengan para penulis itu paling tidak sedikit mengetahui rahasia sukses dalam menulis. Saya sebetulnya bukan orang yang gaul, dalam keseharian termasuk yang agak pendiam, apalagi pada orang yang belum saya kenal.

Cuma di Kompasiana saya seperti masuk arus aura para penulis yang memang pada kangen ingin saling berbagi renjana, berbagi pengetahuan meskipun hanya sedikit. Yang cantik tidak pelit bersama selfie. Yang kurang menjadi PD yang tua dan tinggal beberapa gelintir yang bisa kumpul seperti Pak Dian Kelana, Bang Isson Chairul tetap bisa berbaur.

Cukup berkesan Reunite di One Belpark Mall. Semoga Kompasiana yang berusia 11 tahun dan Kompasianer setia  bisa saling saling bersinergi. Boleh usul nih tulisan -- tulisan spesifik dari Kompasianer bisa mendapat mediasi yang baik sehingga bisa diterbitkan menjadi buku. Bagus bisa kerjasama dengan penerbitan Kompas Gramedia. 

Jadi ingat perkataan Pramoedya Ananta Toer: Menulis adalah adalah bekerja untuk keabadian. Sampai jumpa di Kompasiana berikutnya maaf jika dalam tulisan ini saya banyak lupa beberapa Nama Kompasiana. Bukan berarti saya sombong tetapi memang kadang -- kadang ketika mengingat seseorang malah muncul opsi untuk mengingatnya.

Semoga ke depan para Kompasianer mampu membranding diri dengan passion tulisannya yang mampu memberi sumbangsih bagi kemajuan bangsa yang bergerak cepat dengan membangun konten kreatif . Kompasiana yang mulai diperhitungkan sebagai "Beyond Blogging "lebih dari sekedar ngeblog mampu memberi kontribusi positif bagi dunia literasi tanah air. Salam damai selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun