Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menyusur Kesunyian dan Kegembiraan Saat Menulis di Kompasiana

14 November 2019   14:53 Diperbarui: 14 November 2019   14:52 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya Bersama Menaker Hanif Dhakiri di Kompasianival Tahun Lalu. Kebanggaan sebagai Kompasianer (dokpri)

Sedangkan Beyond Blogging roh atau jiwa dari setiap kompasianer saya menyadari semakin menulis benci, sedih, kangen rindu bercampur menjadi satu di Kompasiana "sepertinya" lebih dari sekedar ngeblog. Setiap hari HP saya selalu menyala hanya untuk membuka Kompasiana. Salah satu alasannya karena saya menulis di situ jadi harus mengecek tulisan- tulisan yang sudah dipublish mendapat respon baik pembaca atau tidak. 

Jika pergerakan lambat ada perasaan sedih campur kecewa menyeruak di hati. Rasanya seperti perasaan putus cinta atau mengharap cinta tapi tidak pernah dibalas, jika artikel mendapat tanggapan positif, masuk ke nilai tertinggi atau terpopoler apalagi artikel utama kegembiraan begitu membuncah.

Jika setiap hari menulis dan ternyata respon pembaca sepi saya seperti ingin segera menutup dan meninggalkan layar Kompasiana. Ingin menyepi dan berpikir bagaimana tulisan yang sudah ditulis dengan kesungguhan ternyata sunyi senyap.

Kembali menekuri tulisan -- tulisan sosial budaya yang sunyi dan gaduh di isu- isu receh politik saya terus belajar, sabar menerima apapun takdir tulisan yang sudah menjadi milik publik. Saya mesti belajar keras lagi untuk menjaring pembaca, menjaring simpati dan belajar pada tulisan- tulisan yang biasa nangkring ditangga terpopuler atau tulisan dari penulis yang langgaran Artikel Utama.

Itulah proses pembelajaran di Kompasiana. Memasuki usia ke 11 Kompasiana sudah banyak menciptakan dan melahirkan penulis handal. Banyak buku yang sudah dihasilkan, banyak yang bisa melakukan perubahan sehingga patut bangga karena dianggap penulis kompeten yang bisa mengisi seminar dan pelatihan- pelatihan menulis.

kompasiana.com
kompasiana.com
Menjadi bagian dari Kompasiana membanggakan mesti tidak bisa dipungkiri merasakan nestapa, merasa, merasa ditinggalkan saat artikel yang dipublikasikan tidak mendapat respon sepadan. 

Selamat Ulang Tahun Kompasiana sampai saat ini saya masih setia tinggal dirumah besarmu. Menjadi bagian dari ratusan ribu penulis yang terdaftar sebagai kompasianer.

#menyusurkesunyiandanKegaduhanSaatMenulisdiKompasianajokodwiatmoko # Beyondblogging #11tahunkompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun