Kalau JPO buka tutup terwujud, gagasan- gagasan lain pasti akan muncul. Maka jangan berpikiran negative dulu, terlalu suntuk dengan ributnya partai-partai politik berbagi dan meminta jabatan atas keringat yang sudah dikeluarkan untuk memenangkan pemilu dengan membentuk koalisi. Toh capek-capek membuat koalisi ujung-ujungnya bubar dan mereka tanpa rasa malu  berbalik arah dari pendukung menjadi musuh dari musuh menjadi kawan.
Anies Baswedan sebagai pemimpin Jakarta harus mampu membuktikan bahwa selain jago dalam gagasan ia harus jago dalam memoles Jakarta menjadi Kota Smart yang hampir semua fasilitas publik bisa terhubung dengan internet dan teknologi canggih. Selain indah, luas dan panjang trotoar Jakarta bisa menyedot wisatawan baik manca maupun domestik.
Selain Trotoar Kampung Jakarta sudah Tersentuh Pembangunan?
Jika jalan- jalan besar Jakarta sudah berbenah tinggal jalan kampung, yang masih ruwet dibenahi. Yang utama sebetulnya penulis sebel dengan polisi tidur. Sayangnya saat ini polisi tidur masih diperlukan selama disiplin masyarakatnya masih memble.Â
Tempat ramai dan sempit saja masih sempat-sempatnya ngebut. Hebat khan orang Jakarta. Coba Kalau penduduknya sadar untuk mematuhi peraturan maka tidak perlu ada polisi tidur yang membuat shock breker cepat rusak dan membuat banyak orang sakit pinggang dan encok gara- gara jalanan yang tidak mulus tetapi turun naik.
Kalau ide penulis ini bisa diterima kerahkan saja orang-orang yang kompeten dalam bidang teknologi canggih  untuk memberi sentuhan teknologi di landscape Jakarta. Toh, Jakarta kaya apa sih yang tidak bisa. Kalau bisa terwujud pujian datang tidak terbendung.Ini aspirasi warga masyarakat diterima monggo tidak diterima ya kebangetan hehehe. Salam super. Jangan kalah dengan Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H