Semakin hari Jakarta yang panas semakin panas karena banyak pepohonan ditebangi, ditambah lebih membara lagi dengan munculnya isu- isu yang terus digoreng agar ada masalah pelik yang  bisa dibahas dan dikomentari netizen.
Anies dan Masalah Anggaran Belanja Daerah
Saat Ini Anies Baswedan terus dicecar dan dinyinyiri dengan berbagai anggaran aneh yang muncul di media sosial. Yang sangat seru adalah anggaran lem aica aibon yang mencapai 82 Milyar. Jika benar sungguh fantastis aica aibon yang digunakan untuk dibagikan kepada Siswa SD se DKI. Kencangnya pembahasan anggaran aica aibon membuat netizen dengan antusias mendapat mainan baru dengan titik sasaran Anies Baswedan. Anies yang belum juga mendapat rekan untuk memimpin Jakarta  menjadi sasaran tembak keanehan- keanehan Jakarta. Sebelumnya munculnya anggaran pengadaan pullpen 635 Millyar, revitalisasi Kebun Binatang Ragunan dan Proyek bantuan kepada RW seluruh Jakarta untuk kampung kumuh sebesar 660 juta per RW juga menjadi isu panas yang membuat Jakarta selalu mendapat sorotan.
Anies sekarang selalu mendapat kritikan utamanya masalah transparansi anggaran, ketidakterbukaannya pada masyarakat menyangkut anggaran- anggaran siluman yang muncul dan menimbulkan perdebatan di media sosial dan menjadi gunjingan netizen. William Aditya Sarana Politikus muda dari PSI dengan berani mempermasalahkan anggaran pengadaan aica aibon. Ia pun dalam Mata Nazwa menuduh Anies sebagai Gubernur amatir. Serangan terhadap politik terhadap Anies ditanggapi dingin. Gubernur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Jokowi itu tidak bereaksi terlalu menggebu ia hanya menjawab bahwa isu anggaran itu tidak dijadikan polemik tetapi  sebaiknyadi koreksi bersama.
Anies  cenderung menyalahkan sistem E budgeting yang ia nilai tidak smart:" iya jadi sistemnya sekarang ini sudah digital, but not a smart system. Itu hanya digital aja, mengandalkan orang utnuk mereview. Ini sudah berjalan bertahun tahun. Karena itu akan diubah, tidak akan dibiarkan begitu saja.  Let's do it in a smart way,"
Penataan Jakarta dan penanganan masalah- masalah yang dihadapinya memang akan selalu mengundang reaksi, politikus, pengusaha, pendatang, pencari kerja. Banyak yang memanfaatkan Jakarta sebagai lompatan untuk menggapai kekuasaan yang lebih tinggi. Yang bisa sukses memimpin Jakarta bisa jadi akan menjadi batu loncatan untuk mengincar posisi Presiden. Itulah polemik Jakarta akan selalu mengundang reaksi sampai tingkat nasional, sebab banyak tangan tangan tersembunyi yang ingin mengambil keuntungan dari berbagai masalah pelik yang dihadapi Jakarta. Siapapun pemimpinnya harus sadar bahwa ia akan menjadi sasaran empuk kritik dan nyinyiran. Jika jejak kepemimpinannya bagus akan menjadi bekal mencalonkan diri sebagai Presiden, jika biasa saja ya hanya akan menjadi bagian dari sejarah Jakarta.
Sukses Jakarta Lompatan menuju Kursi Presiden
Untuk Persaingan memperebutkan kursi Presiden Indonesia tahun 2024 Anies sebagai gubernur Jakarta harus menunjukkan rekam jejak yang baik untuk meyakinkan rakyat Indonesia ia memang layak dipilih, tetapi jika dalam perjalanannya hanya menampilkan kegaduhan saja sedangkan progress untuk kemajuan Ibu Kota tidak nampak yang siap- siap saja tenggelam. Jakarta dengan kompleksitas masalah adalah ujian yang baik untuk memimpin Indonesia dalam lingkup wilayah yang lebih luas, seperti yang telah dilakukan Presiden Jokowi yang berhasil memimpin Indonesia sampai 2 Periode.
Jika Anies ingin mengikuti Jejak Jokowi maka ia harus bisa membuktikan Jakarta bisa dipoles menjadi lebih baik. Salam damai selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H