Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nadiem Makarim dan Masa Depan Pendidikan Indonesia

2 November 2019   15:08 Diperbarui: 2 November 2019   15:17 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nadiem Makarim dalam Perkembangan Pendidikan TanggungJawab dipundaknya (tribunnews.com)

Jangan bicara yang dekat- dekat bicara saja masa depan. Katakanlah Nadiem yang memulainya dan anak muda sebayanya dan dibawahnya dengan sigap memanfaatkan kesempatan untuk belajar dan mampu membuka banyak kesempatan bisnis digital. 

Sekarang ini banyak penjual makanan baik restoran, tempat makan milenial, kafe kopi bahkan martabak, warteg, warung bubur ayam sudah menggunakan aplikasi pemesanan lewat grab maupun go jek.

Mas Nadiem pasti bisa menangkap sinyal keinginan presiden. Coba sekali- sekali netizen jangan buruk sangka, berpikir baik. panjang sabar sebab barangkali di lain waktu bisa mengemukakan pendapat baik melalui alat tulis kertas maupun dengan secara virtual mengatakan. 

Jika masyarakat mampu berpikir jernih maka mau tidak mau dengan suka rela membantu karyawan, pegawai negeri, polisi, pemerintah bahu membahu membangun bangsa. Ingat pesimis itu pertanda tidak mampu. 

Dalam negeri lingkup pendidikan yang dididik bukan siswanya tetapi juga orang tua, lingkungan. Manusia harus bermimpi untuk bisa bertahan, menciptakan pekerjaan  dan menciptakan konsep yang mampu menggairahkan penduduk kotanya semangat bekerja.

Menunggu Terobosan Nadiem di Kementerian Pendidikan

Mas Nadiem berjanji 100 hari dalam masa jabatannya sebagai mendikbud tugas dia hanya mendengar- mendengar dan mendengar. Baik dari pakar pendidikan, para pejabat, pada guru, para penulis dan mereka yang concern pada pendidikan. Silahkan setelah itu membuat gagasan baik bagi pendidikan yang lebih baik terutama pendidikan bagai masa depan anak bangsa. 

Terkesan saat ini ganti menteri ganti kurikulum. Menurut penulis perbaiki saja kurikulum yang ada pangkas sisi jeleknya. Kalau perlu mengarahkan guru tidak sibuk dalam urusan administrasi yang bikin nyut- nyut dan membuat guru hanya robot dari kegiatan administrasi, sedangkan seharusnya tugas utama guru adalah sebagai fasilitator, pendamping siswa, pengarah sisa, tutor siswa dalam menemukan kemandirian belajarnya.

Sebab pendidikan yang utama adalah sosialisasi dan belajar hidup mandiri, mengembangkan nalar dan pikiran untuk kemajuan diri sendiri, bangsa dan negara. Salam Pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun